STUDI banding atau kunjungan kerja ke luar negeri yang dilakukan oleh anggota DPR dari tahun ke tahun selalu kontroversial. Meski dikecam publik, para politikus Senayan tetap saja nekat ke sejumlah negara. Padahal, saat reses (libur sidang), seharusnya anggota dewan berada di daerah pemilihan untuk menyerap aspirasi masyarakat, bukan jalan-jalan di luar negeri.
Sejak 2004, sedikitnya 163 studi banding ke luar negeri mereka lakukan. Selain anggota dewan, sejumlah staf dan bahkan anggota keluarga sering diikutsertakan.