Wali Kota Langsa Tersangka Kasus Korupsi [12/08/04]

Kejaksaan Tinggi Nanggroe Aceh Darussalam telah menetapkan Wali Kota Langsa Azhari Aziz dan pemegang kas Pemerintah Kota Langsa Kelana Putra sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana APBD sekitar Rp 16,5 miliar. Namun, hingga Rabu (11/8), Azhari belum bisa diperiksa karena masih menunggu izin presiden, sementara Kelana Putra kabur dari Kota Langsa dan tak diketahui keberadaannya.

Muspida Muna (Sultra) Korupsi Hasil Lelang Jati Ratusan Miliar; Terungkap di Persidangan, Bupati Dii

Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), selama ini memang dikenal sebagai penghasil kayu jati terbesar di Indonesia. Tapi, sudah menjadi rahasia umum, setiap penjualan kayu jati, apa pun bentuknya, pasti terjadi penyelewengan. Kecurangan terbesar ternyata dilakukan Muspida Muna dan itu terungkap di persidangan. Berikut laporannya.

Ornop Muna Desak Antasari; Koalisi Ornop Demo di Kejaksaan Negeri Raha [12/08/04]

Koalisi organisasi non pemerintah (ornop) Kabupaten Muna sedikit apriori
dengan pelaksanaan sidang korupsi lelang jati yang saat ini tengah
berlangsung. Anggapan mereka bagaimana mungkin hukum sidang bisa berlangsung obyektif kalau pejabat-pejabat penting dan terkait kasus ini terlibat didalamnya. Karena itulah mereka melakukan aksi unjuk rasa di Kejari Raha kemarin.

Walhi Temukan Bukti Keterlibatan Muspida; La Ode Ota : Kapolda dan Kajati Harus Berani Tindak Anggot

Rentetan siding korupsi uang lelang kayu jati di Kabupaten Muna telah melebar hampir keseluruh pejabat. Walhi Sultra telah mengumpul dan menemukan setumpuk dokumen penting terkait kasus korupsi dan kasus lingkungan di Muna. Salah satu dokumen yang dimiliki Walhi adalah daftar penerima uang insentif yang dibuat Ketua Panitia Lelang Jati, Drs Simon Mahuri yang kini telah dijadikan terdakwah.

Teka-teki, Nama Tersangka Panggar DPRD NTB[09/08/04]

Hingga Sabtu (7/8) pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB belum bersedia menyebutkan nama ke-15 orang anggota Panitia Anggaran (Panggar) DPRD NTB yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi keuangan negara melalui pos belanja DPRD NTB pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2001 dan 2002. Nama tersangka masih teka-teki, karena dari 18 anggota Panggar, yang dijerat hanya 15 orang.

Djoko Tjandra Sumbang Mega Rp 12 M; Prajogo Juga Beri Rp 6 M untuk Dana Kampanye [12/08/04]

Selain temuan dana fiktif, Transparency International Indonesia (TII) mengalkulasi adanya sumbangan dari sejumlah konglomerat bermasalah kepada pasangan capres-cawapres. Misalnya, bos Mulia Group Djoko S. Tjandra pada pilpres putaran pertama lalu menyumbang sekitar Rp 12 miliar kepada Megawati-Hasyim Muzadi.

Dana Kampanye Fiktif akan Diusut [08/08/04]

Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) akan segera menindaklanjuti laporan Indonesia Corruption Wacth (ICW) dan Transparency International (TI) Indonesia tentang dugaan penyumbang fiktif dana kampanye pasangan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi, termasuk yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah.

Sumber Fiktif Dana Kampanye, hanya Isu [08/08/04]

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Sutjipto mengatakan masalah dugaan sumber fiktif dana kampanye pasangan Mega-Hasyim hanya isu belaka karena secara prosedural laporan keuangan yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah diperinci secara jelas perihal jumlah, nama, dan alamat donatur.

Terima Dana Fiktif, Mega Tak Bisa Didiskualifikasi [06/08/04]

Tim Advokasi Mega-Hasyim Syarif Bastaman menegaskan pihaknya telah mengembalikan dana fiktif yang disetor ke pasangan Megawati- Hasyim Muzadi ke kas negara.

Soal Mobil Bupati Ende, Kejari Tunggu Petunjuk [06/08/04]

Kejaksaan Negeri (Kejari) Ende, Flores, belum melakukan pemeriksaan atas kasus dugaan korupsi pengadaan mobil dinas Bupati Ende. Sambil mengumpulkan bukti-bukti awal, Kejari masih minta petunjuk dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT)

Subscribe to Subscribe to