Pecat, Petugas yang Terima Suap dalam Seleksi Calon PNS
Menko Kesra Alwi Shihab akan memecat oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang terbukti menerima sogok atau meminta bayaran dalam seleksi calon PNS pada 2004.
Menko Kesra mengemukakan hal itu setelah memimpin Rakor Kesra tentang Seleksi PNS di Jakarta, Senin (22/11). Alwi didampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) Taufiq Effendi, Mendagri M Ma'ruf, Menkes Siti Fadilah Supari, Mendiknas Bambang Sudibyo, Menag M Maftuh Basyuni, dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Hardijanto.
Menurut dia, usulan pemecatan PNS yang terlibat suap atau meminta bayaran dalam penerimaan PNS itu sesuai dengan PP No 30/1980 tentang Disiplin Pegawai dan atau Tindak Pidana.
Alwi minta kepada masyarakat, khususnya calon PNS, yang mengikuti seleksi agar tidak memercayai iming-iming calo, yang menawarkan jasa agar meloloskan peserta seleksi menjadi PNS.
Mereka yang lolos seleksi adalah murni berdasarkan hasil nilai dalam tes dengan pemeriksaan komputer, katanya. ''Jadi, tidak benar jika ada seseorang bisa meloloskan peserta seleksi menjadi PNS. Apabila calon PNS dinyatakan lulus itu karena mereka sendiri berhasil mengerjakan soal-soal tes, bukan atas bantuan orang lain,'' tegasnya.
Menko Kesra minta masyarakat jika mengetahui ada pihak yang meminta bayaran dalam penerimaan PNS, diharapkan melaporkan ke Panitia Penerimaan PNS setempat atau ke BKN Pusat telepon (021) 8092423 faks (021) 8010301 atau Kementerian Kesra (021) 3453289, (021) 3857034.
Waktu seleksi
Menpan Taufiq Effendi dalam keterangannya mengatakan, pemerintah akan mengangkat 204.584 calon PNS pusat dan daerah, diprioritaskan untuk mengisi tenaga pendidik dan kesehatan sebanyak 154.584 orang dan tenaga strategis sebanyak 50.000 orang. Tercatat hingga tanggal penutupan jumlah pendaftar yang akan ikut seleksi calon PNS ini berjumlah 4,5 juta orang
Perinciannya, kata Taufiq, tenaga kesehatan yang dibutuhkan 27.021 calon PNS yang terdiri dari tenaga kesehatan pusat 2.084 orang dan tenaga kesehatan daerah 25.937 orang.
Departemen Pendidikan Nasional yang terdiri dari guru dan dosen sebanyak 76.583 orang dengan perincian tenaga pendidik pusat 12.400 calon PNS dan daerah 64.163 orang. Depag juga akan mengangkat tenaga pendidik yang terdiri dari guru dan dosen sebanyak 42.000 orang, tenaga teknis 8.000 orang, dan tenaga strategis 50.000 orang.
Menurut Taufik, seleksi terhadap 4,5 juta pendaftar akan dilakukan serentak pada Rabu, 24 November mendatang yang waktunya disesuaikan dengan waktu setempat. Sedangkan hasil tes dan seleksi calon PNS akan diumumkan pada 27 Desember 2004.
Sementara itu, Kepala BKN Hardijanto berpendapat, sistem penerimaan calon PNS kali ini merupakan penerimaan dengan paradigma baru. Menurut dia, penerimaan kali ini sangat transparan dan jauh dari sogok- menyogok serta katebelece ''Tidak akan ada yang mendaftar dua kali. Instansi terkait seperti pemda, polisi, dan BKN akan terus melakukan pengawasan,'' katanya.
Taufiq mengatakan, tim seleksi di daerah terdiri dari pemda, Bawasda, Kantor Regional BKN, Dinas P dan K, Dinas Kesehatan, Kanwil Depag yang dibantu pihak kepolisian. Pejabat di daerah dan pusat tidak diperkenankan mengubah urutan hasil seleksi. Pengusulan PNS ke BKN akan dicocokkan dengan hasil seleksi, apabila ada perubahan akan ditolak oleh Kepala BKN. (Drd/V-2)
Sumber: Media Indonesia, 23 November 2004