Kekayaan Capres dan Sumber 'Maya' [13/06/04]

Semua calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam kampanye dan dialog lainnya berteriak akan memberantas korupsi. Selain itu, mereka berikrar akan membangun pemerintahan yang bersih. Dalam bahasa sederhana, keterbukaan dan supremasi hukum akan dijunjung tinggi.

Cuci Uang dalam Kampanye Presiden; KPU Terima Laporan Dana Sumir [13/06/04]

Para kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ternyata tidak jujur dalam penggunaan dana kampanye. Karena terjadi disparitas signifikan antara dana kampanye yang dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kenyataan dana yang digunakan.

Jalan-jalan ke Hongkong dan Korsel; Inisiatif Anggota DPR [13/06/04]

Keberangkatan rombongan anggota Komisi VIII DPR yang disertai istri ke Hongkong dan Korea Selatan dalam kaitan proses penjualan tanker raksasa atau Very Large Crude Carrier/VLCC milik Pertamina merupakan inisiatif anggota DPR. Pertamina mengaku menfasilitasi kunjungan itu supaya DPR sebagai lembaga legislatif dapat memperoleh informasi menyeluruh seputar tanker tersebut.

Wiranto Siap Dihukum Mati [12/06/04]

Wiranto berjanji akan menindak tegas para koruptor. Bila perlu dihukum mati. Jika dirinya pun terbukti melakukan tindak korupsi, Wiranto pun bersedia dihukum mati.

Wiranto Dibiayai Konglomerat Hitam? [12/06/04]

Capres Wiranto dikabarkan telah dibiayai oleh sejumlah konglomerat hitam yang telah merusak perekonomian negara dengan praktek korupsi. Namun kabar itu buru-buru ditepis oleh tim sukses Wiranto.

ICW Desak Kajari Cirebon; Segera Datang ke Cirebon Investigasi APBDgate [12/06/04]

Cirebon- Melihat lambannya Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Cirebon dalam menangani kasus APBDgate membuat Indonesia Corruption Watch gerah. Lewat surat bernomor 90/SK/B/ICW/V/2004, LSM pimpinan Teten Masduki itu mendesak Kajari Suraini Dahlan SH untuk segera menuntaskan kasus tersebut.

Skandal Texmaco dibuka ulang; KPK segera periksa Marimutu Sinivasan [12/06/04]

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengincar sejumlah skandal korupsi yang diduga menimbulkan kerugian negara miliaran.

Revolusi Itu Mulai Menyala di Padang [12/-6/04]

BARANGKALI tidak ada kata yang tepat untuk melawan korupsi di negeri ini selain revolusi! Ini mengingat di era reformasi yang amanahnya membersihkan korupsi, kolusi, dan nepotisme, praktik haram itu justru makin merajalela, terutama pascaotonomi daerah. Jika pejabat Orde Baru butuh waktu satu dasawarsa dari 32 tahun rezim Soeharto untuk kaya dari hasil korupsi, di era reformasi ini pejabat negara, aparat hukum/birokrasi, atau politisi bermasalah di legislatif hanya butuh tiga tahun agar bisa hidup mewah dari hasil korupsi. Kalau mau kaya, jadilah politisi, ungkap Mochamad Basuki menuturkan pengalamannya selama ia menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya beberapa waktu lalu.

BPK Bisa Audit Ulang Laporan Keuangan Perusahaan Publik [12/06/04]

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat menyelenggarakan audit ulang atas hasil pemeriksaan laporan keuangan, yang dilakukan oleh akuntan publik kepada perusahaan negara yang sebagian sahamnya dikuasai asing, perusahaan yang go public atau yang terdaftar dalam bursa efek internasional maupun yayasan.

Di Balik Kebanggaan Meloloskan Judicial Review [12/06/04]

SEBAGAI salah satu pijakan penyusunan anggaran belanja dan anggaran sekretariat tahun 2002, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat menerakan Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan DPRD. Namun, dalam praktiknya peraturan pemerintah itu dilanggar. Masyarakat Sumbar dibohongi. Ironisnya, Gubernur Sumbar tak berkutik. Ini terbukti dengan ditetapkannya APBD Tahun 2002 melalui Peraturan Daerah Nomor 02/SB/2002.

Subscribe to Subscribe to