41 Anggota DPRD Buleleng Diperiksa Kasus Tirtayatra [19/07/04]

Sebanyak 41 dari 45 anggota DPRD Buleleng akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus penggelapan sisa uang tirtayatra (persembahyangan ke India) sekitar Rp 112 juta.

Ada apa dengan ABT? [19/07/04]

Praktik tata pemerintahan yang baik mensyaratkan terselenggaranya pengelolaan dan keputusan manajemen publik yang harus dilakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar-besarnya bagi masyarakat. Konsekuensi dari transparansi pemerintahan adalah terjaminnya akses masyarakat dalam berpartisipasi utamanya dalam proses pengambilan keputusan.

Lima dosa politik anggota DPRD Jateng [19/07/04]

Menjelang masa akhir jabatan, anggota DPRD Jateng hasil Pemilu 1999 kini sedang dirundung malang. Boleh dikatakan, mereka tampaknya akan suul-khatimah (mengakhiri jabatan dengan citra yang tidak baik), mengingat berbagai elemen masyarakat telah sepakat mendorong kejaksaan agar memproses berbagai perilaku penganggaran yang diduga menyimpang dari norma hukum. Kejaksaan sendiri sudah mulai melakukan penyelidikan, tidak kurang sudah 15 anggota Dewan yang dipanggil.

Dari Pelatihan AntikorupsiI Antarumat Beragama(1) ; Pangkas Habis Jalur Pemberi Toleransi Korupsi [1

Pelbagai macam kasus korupsi, kini terungkap dan menjadi perkara pengadilan. Banyak pihak-pihak yang dulu hampir tidak tersentuh

Kasus Bungkil Kedelai; Dihantui Urusan Bungkil [19/07/04]

Polisi kesulitan membuktikan adanya korupsi dalam impor bungkil kedelai, tapi perkara dibiarkan menggantung.

Staf DKPLH Diperiksa; Terkait Dugaan Penyimpangan Proyek Penghijauan [19/07/04]

Meski sempat tertutup rapat, bau penyimpangan proyek penghijauan jalan senilai Rp 100 juta serta proyek sanitasi senilai Rp 135 juta mulai tercium. Bahkan, tiga orang staff Dinas Kebersihan Pertamanan dan Lingkungan Hidup (DKPLH) yang menjadi pimpro kini mulai menjalani pemeriksaan oleh Badan Pengawasan Daerah (Bawasda). Tiga staff DKPLH yang diperiksa itu adalah Suja

Soal Pembelian Heli; Persetujuan DPRD tak bisa jadi Rujukan Hukum [19/07/04]

ersetujuan DPRD NAD untuk pengadaan helikopter MI-2 merek PLC Rostov asal Rusia milik Pemda NAD, tidak bisa dijadikan rujukan hukum, jika kemudian dalam proses pembeliannya ditemukan adanya indikasi mark-up (penggelembungan harga). Karena persetujuan yang diberikan DPRD melalui sidang paripurna pada tahun 2002 hanya sebatas pada tataran kebijakan.

LSM Tak Ragukan Komitmen Gubernur; Dewan: Pemeriksaan Bawasda Tak Akuntabel [19/07/04]

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menilai komitmen Gubernur DIJ Sultan Hamengku Buwono X dalam memberantas korupsi sesungguhnya tak perlu diragukan lagi. Pasalnya, menurut Ketua Jogja Transparansi (JT) Aman Saragih SE, jauh sebelum penandatanganan MoU pemberantasan KKN dengan bupati dan wali kota se DIJ 23 Januari silam, Sultan telah menunjukan komitmennya.

Mega Dituding Lindungi Puteh [19/07/04]

Sekjen Jaringan Aktivis Pro-Demokrasi (Prodem), Hamid Dipopramono menilai, keengganan Presiden Megawati Soekarnoputri menonaktifkan sementara Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Abdullah Puteh merupakan bukti pemerintahan sekarang tak serius memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Mega juga bisa dituding melindungi Puteh.

Pendidikan Nasionalisme dari Kwik [19/07/04]

Seperti diberitakan banyak media, termasuk koran ini, Ketua DPP PDIP Kwik Kian Gie kembali melontarkan tudingan, ada pihak asing yang terlalu mencampuri urusan pemilu presiden dan wakil presiden di Indonesia. Bahkan, menteri negara perencanaan pembangunan nasional/ketua Bappenas tersebut terang-terangan menyebut nama Guru Besar Ilmu Politik Ohio State University, Amerika Serikat, R. William Liddle, serta mantan Presiden AS Jimmy Carter sebagai pihak yang campur tangan.

Subscribe to Subscribe to