In-Depth Analysis: Soeharto, Korupsi, dan Gelar Pahlawan Nasional

Kontroversi seputar Soeharto seakan sirna seiring dengan kematiannya pada 2008 silam. Selama hidup, ia adalah tokoh internasional, dengan berbagai macam reputasi, termasuk sebagai pemimpin yang dikenal otoriter. Disebut demikian karena dunia internasional membicarakan dirinya dan masyarakat ilmiah dari berbagai penjuru dunia menelitinya.

Bulletin Mingguan Anti-Korupsi: 19-25 Mei 2016

RINGKASAN MINGGUAN

Buletin Anti-Korupsi: Update 26-5-2016

POKOK BERITA:


“KPK Rancang 'Penjemputan' Dua Saksi Kunci”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/26/399661/KPK-Rancang-Penjemputan-Dua-Saksi-Kunci - Tempo, Kamis, 26 Mei 2016

Bambang Widjojanto: Modus Korupsi di Era Reformasi Lebih Canggih

Memasuki usia ke-18, era reformasi masih tetap berjumpa dengan musuh klasik bernama korupsi. Kendati gairah pemberantasan korupsi kian meningkat, namun korupsi masih terus bercokol dan sukar untuk disingkirkan.

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto bertutur perihal persoalan korupsi dan penegakan hukum di era reformasi. Bagi BW, sapaan akrabnya, modus korupsi kini lebih canggih dibanding era orde baru. Kondisi ini juga diperparah dengan kehadiran oligark yang semakin liar dibanding era sebelumnya.

Buletin Anti-Korupsi: Update 25-5-2016

POKOK BERITA:


“Kepercayaan Publik terhadap Hakim Merosot”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/25/399558/Kepercayaan-Publik-terhadap-Hakim-Merosot - Tempo, Rabu25 Mei 2016

Buletin Anti-Korupsi: Update 24-5-2016

“DPRD Pertanyakan Diskresi Ahok”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/24/399541/DPRD-Pertanyakan-Diskresi-Ahok

Tempo, Selasa, 24 Mei 2016

Tata Kelola dan Anti Korupsi
Dari aspek akademis, konsep tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) belum selesai dari perdebatan. Kritik utamanya terletak pada kepentingan ekonomi yang melekat pada agenda tersebut karena sering kali, dalam praktiknya, tata kelola pemerintahan yang baik harus disandingkan dengan agenda restrukturisasi ekonomi. Sebutlah seperti privatisasi ataupun pengurangan wewenang negara pada sektor ekonomi, di mana strategi semacam ini dianggap mewakili ideologi ekonomi tertentu yang tengah berkuasa.
Pola Korupsi di Era Reformasi Telah Berubah

Antikorupsi.org, Jakarta, 20 Mei 2016 – Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan pola korupsi di era reformasi telah berubah. Pola korupsi di era orde baru yang bersifat terpusat kini tidak lagi dominan di era reformasi.

“Korupsi kini bersifat terpimpin ke pola yang terfragmentasi,” kata Adnan, dalam diskusi ‘Quo Vadis 18 Tahun Reformasi’ di Kantor ICW, Jumat, 20 Mei 2016. Pola korupsi yang tersebar semakin menjadi setelah desentralisasi diterapkan.

Era Reformasi, Publik Masih Belum Aktif Sebagai Warga Negara

18 tahun sudah Reformasi berjalan di negeri ini. Kelahirannya kala itu diharapkan menjadi angin perbaikan bagi segala jenis kecacatan yang telah bercokol begitu lama. Tak heran, mengingat kelahiran reformasi berhasil menumbangkan rezim otoriter yang kokoh berdiri selama 32 tahun.

Lagi, Korban Anak Meninggal Akibat Lubang Tambang

Antikorupsi.org, Jakarta, 19 Mei 2016 – Korban yang meninggal akibat lubang tambang terus bertambah. Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur (JATAM Kaltim) kembali mempertanyakan peran pemerintah dalam menangani korban pertambangan.

 “Respon pemerintah buruk,” kata Merah Johansyah, Dinamisator JATAM Kaltim saat dihubungi, Kamis, 19 Mei 2016. Sejauh ini, 25 orang telah menjadi korban lubang bekas tambang batubara. 24 diantaranya adalah anak-anak. Kejadian terakhir terjadi pada Minggu ke-2 bulan Mei 2016.

Subscribe to Subscribe to