Aulia Prima Kurniawan

Aulia Prima Kurniawan lahir di Palembang, 16 Maret 1971, berdarah Minang – Jawa, putera pertama pasangan Marwan Munir (alm.) dan Sri Sutiyah. Prima, begitu panggilannya, melewati masa kecilnya di RW 03, Kel. Cipinang, Kec. Pulogadung sejak akhir 1976. Sekalipun bersekolah di SD St. Bellarminus dan SMP Kanisius, sekolah swasta Katolik di bilangan Menteng, Prima tetap belajar mengaji di kala sore dan malam hari, baik di rumah maupun di masjid Al-Mukminin di Cipinang Baru, dekat rumahnya.

Risa Bhinekawati

Nama RISA BHINEKAWATI artinya: “anak perempuan berbahagia pemersatu bangsa”. Risa terus berupaya mewujudkan doa orang tuanya dengan karya nyata untuk nusa dan bangsa.

1. Lahir di Pontianak, 4 Pebruari 1966; beragama Islam dan menghormati agama lain.

2. Menikah dengan Ir. Adhyasa Yutono, MBA (sejak 1994); dikaruniai 1 anak laki-laki, Rifqi Adhyasa (lahir 1995)

Dina Ardiyanti

DINA ARDIYANTI advokat publik dan pegiat pemberdayaan masyarakat, selama 10 tahun lebih, DINA ARDIYANTI caleg Kudus,Demak, Jepara bersama-sama komunitas masyarakat, petani, buruh , kelompok perempuan, berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan.

Purwanto

Sdr  Purwanto menjadi calon legislatif untuk DPR pada Pemilu 2014. Dia menjadi calon Partai PKS dari Daerah Pemilihan Jatim I.

Syafruddin Ngulma Simeulue

Di antara 11 anggota Komnas HAM terpilih, hanya Syafruddin Ngulma Simeulue yang punya rekam jejak panjang di bidang lingkungan hidup. Aktivis ini juga vokal dan berani. Apa saja programnya?

Nama Syafruddin Ngulma Simeulue (49) tak asing lagi di Jawa Timur. Maklum, Bang Syaf, sapaan akrabnya, selalu muncul di berbagai koran dan radio di Surabaya dan sekitarnya. Calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia [Komnas HAM] yang tinggal di Trawas, Mojokerto, ini sangat sering memberikan komentar seputar kondisi lingkungan hidup di Jawa Timur.

Mahir Takaka

Mahir Takaka telah berjuang bersama masyarakat adat selama 20 tahun untuk mendapatkan pengakuan dari Negara ini. Saat ini perjuangan masyarakat adat memang sudah mulai mendapat titik terang walau belum seperti yang diharapkan. Perlindungan terhadap masyarakat adat juga harus dilakukan karena anggapan bahwa masyarakat adat adalah kelompok terbelakang masih melakat di dalam pandangan pemerintah. Hak-hak ulayat yang ada di masyarakat sering diabaikan dan dianggap tidak relevan lagi di zaman sekarang.

Swary Utami Dewi

Perempuan kelahiran Palang Karaya ini mulai mengkaji isu adat pada tahun 2001 bersama kawan-kawan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Berawal dari kajian tentang kehutanan dan pengembangan masyarakat, beliau melihat ada tindakan diskriminasi terhadap masyarakat. Banyak hak dari masyarakat adat yang dirampas oleh pemerintah dan penguasaha yang mengakibatkan masyarakat adat semakin terjepit, baik wilayah maupun sosial budayanya. Pemerintah sering menutup akses dan informasi yang seharusnya menjadi hak masyarakat adat.

Muliadi

Muliadi, SE menjadi calon legislatif untuk DPD pada Pemilu 2014. Dia menjadi calon dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah.

Sarah Lery Mboeik

Sarah Lery Mboeik, adalah Direktur Pengembangan Inisiatip Advokasi Rakyat (PIAR-NTT) yang dalam aktivitasnya konsern pada issue HAM, Anti Korupsi, Anti kemiskinan struktural, Transparansi Anggaran. Atas kerja pendampingan terhadap masyrakat marginalnya maka pada tahun 1999 memperoleh penghargaan Yap Thian Hien dan sekarang menjadi anggota DPD NTT Periode 2009-2014.

Abdul Aziz

Kiprahnya di Gedung Berlian tidak perlu diragukan. Dia tergolong anggota dewan yang vokal, bahkan legislator yang sekarang menjadi anggota Komisi D (bidang pembangunan) itu tergolong paling vokal di fraksi itu. Akibat kevokalannya, alumni IAIN Sunankalijaga Jogja itu sempat diancam oleh anggota dewan lainnya yang merasa terganggu dengan sikapnya itu.

Subscribe to Subscribe to