Efektivitas Penjara Khusus Koruptor

TIDAK munculnya efek jera dari pemenjaraan para koruptor disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya, kondisi penjara di hampir sebagian lembaga pemasyarakatan yang dihuni koruptor bisa disulap menjadi istana atau hotel.

Menggugat Peradilan Pajak

Ibarat lintasan pacu, Gayus Tambunan dan komplotan hanya sebagian kecil dari jejaring mafioso pajak. Mereka harus sampai ke garis finis untuk menuntaskan ”proyek” pengurasan itu dan titik itu berada pada Pengadilan Pajak.

Gurita Kejahatan Kehutanan

Dukungan kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum untuk memasuki kasus-kasus di sektor kehutanan terus mengalir (Kompas, 27/4). Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan instruksi, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan secara tegas mempersilakan pengusutan tuntas berdasarkan bukti (Kompas, 16/4).

Panitia Seleksi KY Khawatirkan Proses di DPR

Panitia Seleksi Komisi Yudisial berjanji untuk bekerja keras memilih calon komisioner yang tangguh dan berintegritas. Yang mereka khawatirkan justru proses uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat yang bisa mementahkan calon yang sudah diseleksi.

”Kami berharap anggota KY orang yang tangguh, berintegritas, dan bukan job hunter (pencari kerja),” kata Harkristuti Harkrisnowo, Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Komisi Yudisial (KY), dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/5).

Tunjangan Khusus Rp 152,9 Miliar

Tunjangan khusus untuk anggota TNI yang bertugas di pulau-pulau terluar dan pulau-pulau kecil mencapai Rp 152,9 miliar. Tunjangan khusus yang disetujui Komisi I DPR dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

Hal itu diungkapkan Koordinator Badan Anggaran Komisi I DPR Yorris Rameyai di Jakarta, Senin (3/5). ”Memang ada tunjangan khusus untuk prajurit yang bertugas di pulau-pulau terluar dan pulau-pulau kecil,” kata Yorris. Nilai tunjangan khusus itu mencapai Rp 152,9 miliar.

Boediono Bertanggung Jawab

Mahasiswa Menggelar Aksi Unjuk Rasa di Yogyakarta
Wakil Presiden Boediono menegaskan, dirinya siap bertanggung jawab apabila dinyatakan bersalah dalam proses hukum atas kasus Bank Century. Penyelamatan Bank Century dilakukan untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi hebat, seperti terjadi pada 1997-1998.

”Saya siap bertanggung jawab dunia akhirat atas keputusan ini. Dampaknya baik. Krisis ekonomi parah seperti 1997 tidak terjadi,” kata Boediono setelah memberikan kuliah umum di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (3/5).

Keterbukaan Informasi; Ada Pasal-pasal yang Berpeluang Membelenggu Pers

Sejumlah ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dinilai berpotensi mengkriminalisasi pers. Ada ketentuan mengenai informasi yang dikecualikan yang perlu diperjelas agar tak menimbulkan perbedaan persepsi dan bisa digunakan untuk menjerat serta membelenggu kebebasan pers.

Gedung DPR Tidak Miring; DPR Yakin Tak Layak Huni

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum Sumaryanto Widayatin menegaskan, dalam laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian PU tidak dilaporkan soal kemiringan Gedung Nusantara I DPR.

”Dengan ketinggian gedung 99 meter, apabila terjadi kemiringan 7 derajat, (gedung) akan mengalami simpangan (miring) 8 meter. Itu pasti terlihat jelas,” ujar Sumaryanto Widayatin, Senin (3/5) di Jakarta.

Nunun Tak Dirawat RS Singapura; Kuasa Hukum Ragukan KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi mendapatkan kepastian bahwa Nunun Nurbaeti tidak dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Nunun adalah saksi kunci dugaan suap dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom pada 2004.

Polri Minta ICW Jelaskan Sumber Dokumen Jenderal yang Punya Rekening Miliaran

Mabes Polri meminta agar Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebutkan secara jelas sumber dokumen yang menyatakan adanya jenderal yang mempunyai rekening miliaran rupiah. Tanpa validitas informasi, Polri tak akan merespons.

''Kalau ada laporan resmi, baru kami tindak lanjuti,'' kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Kombes Zainuri Lubis kemarin. ''Jangan bicara di luar tanpa bukti. Saran saya, laporan itu (dibuat) setelah akurat. Enggak usah banyak bicara. Ini agak aneh. Akurat juga belum, sudah bilang ke mana-mana,'' ujarnya.

Subscribe to Subscribe to