KPK Harus Usut Tuntas BLBI Mulai dari Sjamsul Nursalim

Pernyataan Pers ICW

Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) hingga saat ini masih menjadi skandal terbesar yang sangat merugikan negara. Total dana yang dikucurkan (diluar bunga dan perubahan nilai uang) dari tiga tahap penyaluran mencapai Rp. 431,6 triliun. Dan biaya yang dikeluarkan negara untuk penarikan BLBI dan pengembalian aset mencapai Rp.600 triliun.

Oey dan Rusli Mengaku Diperintah Aulia Pohan

"Kami melapor kepada Dewan Gubernur secara lisan setiap kali rapat Dewan Gubernur."

Terdakwa kasus aliran dana Bank Indonesia, Oey Hoey Tiong dan Rusli Simanjuntak, mengaku mengalokasikan uang Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp 100 miliar atas perintah Deputi Gubernur BI (saat itu) Aulia Pohan. Hal itu terungkap dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, yang mengagendakan pemeriksaan terhadap keduanya kemarin. "Aulia Pohan dan Maman Soemantri memanggil saya dan Rusli untuk dibuatkan catatan mengenai prosedur penarikan dana yayasan," kata Oey.

Polisi Kantongi Bukti Penyimpangan Zatapi

Penyidik Mabes Polri dan Kejaksaan Agung melakukan gelar perkara.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Bambang Hendarso Danuri memastikan akan tetap mengusut pengadaan 600 ribu barel minyak mentah jenis Zatapi, kendati PT Pertamina (Persero) membantah disebut telah terjadi kerugian negara. Bambang menegaskan, kepolisian sudah melakukan penyelidikan dan penyidikan atas impor minyak tersebut. Menurut dia, sejak awal pembelian Zatapi oleh Pertamina telah ditemukan bukti adanya penyimpangan. "Jadi silakan saja pihak mana yang menyatakan bahwa tidak ada kerugian negara," katanya di kantor Presiden kemarin.

KPK Usut Korupsi Departemen Kehutanan

Pohonnya adalah kasus Tanjung Api-api.

Komisi Pemberantasan Korupsi kemarin memeriksa Menteri Kehutanan Malem Sambat Kaban sebagai saksi. Ia dimintai keterangan berkaitan dengan kasus alih fungsi hutan lindung Tanjung Api-api, Sumatera Selatan, dan dugaan korupsi pengadaan sistem komunikasi radio di Departemen Kehutanan pada 2007.

Kejagung Tahan Eks Kepala Logistik PT Pos

Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung bertamabah satu penghuni lagi. Kejaksaan Agung menahan mantan Kepala Logistik PT Pos Indonesia Amir Radjab Rambe, tadi malam sekitar pukul 19.00. Dia ditahan terkait dengan penyidikan kasus pengalihan core bisnis PT Pos Indonesia.

Kaban: Saya Harus Tanggung Jawab

Diperiksa KPK Dua Kasus Sekaligus

Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban kemarin kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kaban diperiksa terkait pengembangan dua kasus sekaligus. Yakni, pelepasan hutan lindung untuk pembangunan Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA), Sumatera Selatan, yang melibatkan anggota Komisi IV DPR Yusuf Emir Faishal, dan Pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT).

Sama-sama Menyesal Patuhi Aulia

Terdakwa Kasus BI Oey Hoey Tiong dan Rusli Simanjuntak

Persidangan dugaan korupsi Bank Indonesia (BI) yang melibatkan Rusli Simanjuntak dan Oey Hoey Tiong, hampir berakhir. Kemarin dalam pemeriksaan terdakwa keduanya mengaku menyesali perbuatan yang dinilai merugikan negara hingga Rp 100 miliar tersebut.

Pegawai sampai Dirjen Bancakan Dana Korupsi Pengadaan Kapal Dephub

Sidang Dirut PT Bina Mina Karya Perkasa Dedy Suwarsono, tersangka penyuap anggota DPR Bulyan Royan dalam pengadaan kapal patroli Dephub, menyajikan fakta baru. Kemarin, saksi yang dihadirkan dalam sidang itu mengungkap aliran dana untuk pejabat eselon satu.

Korupsi Sisminbakum; Pejabat Dephuk dan HAM Diperiksa

Tim Satuan Khusus Penanganan Tindak Pidana Korupsi mulai memeriksa saksi dugaan korupsi di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Oey dan Rusli Mengaku Diperintah Aulia Pohan

Mantan Kepala Biro Gubernur Bank Indonesia Rusli Simanjuntak dan mantan Deputi Direktur Hukum BI Oey Hoey Tiong mengaku telah diperintah oleh Aulia Tantowi Pohan untuk mengurus masalah penyelesaian Bantuan Likuiditas BI dan diseminasi UU BI.

Subscribe to Subscribe to