DPR untuk Mencari Nafkah; Demokrasi Tumbuh Tidak Ideal

Dukungan kepada anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, Abdul Hadi Djamal, dan anggapan bahwa yang dialaminya hanyalah nasib apes, menunjukkan bahwa menjadi anggota legislatif masih lebih ditujukan untuk mencari nafkah dan bukan wakil rakyat dengan standar moral tertentu.

Presiden Ajak Jihad Melawan Korupsi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak bangsa Indonesia berjihad melawan berbagai bentuk korupsi yang saat ini merajalela. Presiden meminta siapa pun yang memiliki kekuasaan, baik di lembaga pemerintahan maupun legislatif, untuk mencari rezeki dengan halal dan tidak menyalahgunakan kekuasaan.

Uang Hontjo untuk Bantuan Biaya Kampanye PAN

Kabut misteri dugaan suap yang menyeret politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Abdul Hadi Djamal sedikit terungkap. Komisaris PT Kurniadjaja Wirabhakti Hontjo Kurniawan mengakui, uang yang diserahkan kepada Hadi merupakan bantuan dana kampanye untuk pencalegan Pemilu 2009.

Kasus Abdul Hadi; KPK Mesti Panggil Anggota Partai Demokrat, Jhonny

Komisi Pemberantasan Korupsi didesak segera memeriksa anggota Fraksi Demokrat DPR, Jhonny Allen Marbun, yang disebut-sebut Abdul Hadi Djamal menerima uang dari Hontjo Kurniawan, Komisaris PT Kurnia Jawa Wira Bakti.

Buruk Akuntabilitas Parpol

Ditandatanganinya Deklarasi Partai Anti-Korupsi oleh hampir semua Partai Politik bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah fenomena yang menarik. Di satu sisi hal tentu baik dalam konteks pencegahan korupsi. Mengingat banyaknya skandal korupsi di Departemen Pemerintah dan Parlemen terkait dengan Partai Politik. Di sisi yang lain, hal ini dapat saja dianggap sebagai sebuah pesan kampanye. Promosi partai politik menjelang Pemilu. Seakan semua masalah korupsi di Partai Politik sudah selesai, tidak perlu dipermasalahkan lagi, dan Pemilu adalah saatnya memberikan kepercayaan kepada Partai Politik. Maksud baik dari deklarasi Anti-korupsi oleh Partai Politik dan KPK bisa jadi membingungkan ketika justru dilakukan menjelang Pemilu. Dimana pemilu seharusnya menjadi ajang evaluasi terhadap kekuasaan politik termasuk Partai Politik. Bejibunnya skandal keuangan dan korupsi di sektor politik seharusnya menjadi perhatian publik yang penting menjelang Pemilu 2009 nantinya. Catatan ini juga penting untuk Partai Politik dan KPK untuk mengambil langkah-langkah signifikan dalam mendorong ”Partai Anti-Korupsi”. Dalam paper singkat ini, Divisi Korupsi Politik ICW mencoba menggambarkan problem krusial terkait skandal korupsi dan pendanaan Partai Politik, yaitu terkait dengan; Kasus Korupsi Partai Politik, Buruk Pengaturan terkait Keuangan Partai Politik, Buruk Pertanggungjawaban Keuangan Partai Politik dan Skandal Korupsi terkait politisi/kader Partai Politik.

Silahkan klik di sini untuk mengunduh file secara lengkap dalam format PDF...

Pelaporan Awal Dana Kampanye Buruk!

ICW melakukan analisis terhadap pelaporan dana kampanye parpol. Berikut adalah release ICW soal pelaporan dana kampanye tersebut.

KPK Terancam Mandul

Lambat-laun makin kentara: komitmen para anggota legislatif dalam pemberantasan korupsi memang hanya sebatas "hangat-hangat kuku", kalau bukan setengah hati. Apa indikasinya? Mereka, agaknya, sengaja membuat nasib Rancangan Undang-Undang (RUU) Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkatung-katung. Padahal untuk UU lain, UU Pornografi, misalnya, mereka bekerja bak dikejar setoran. Tapi, entahlah, untuk RUU Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, hasrat menggebu untuk membahas dan segera mengesahkannya nyaris tak dijumpai.

Harga Laptop Jaksa di Atas Harga Perkiraan Sendiri

Pengadaan 450 laptop atau komputer jinjing di Kejaksaan Agung pada tahun 2008 dilakukan oleh Biro Perencanaan Kejaksaan Agung. Laptop itu dibagikan untuk jaksa lulusan pendidikan pelatihan pembentukan jaksa tahun 2008.

Lagi, Korupsi di Kementerian Negara PPDT

Kejaksaan Agung kembali menyidik perkara korupsi di Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT). Korupsi ini berkaitan dengan proyek penyiapan data dan informasi spasial pada tahun 2007, yang alokasi anggarannya mencapai Rp 6 miliar. Namun, berdasarkan temuan jaksa, proyek itu fiktif.

Korupsi Tanjung Api-api; DPR, Parpol, dan Dephut Terima Aliran Dana

Selain anggota DPR, aliran dana dalam rangka pengalihan fungsi lahan hutan mangrove untuk pelabuhan di Tanjung Api-api, Sumatera Selatan, juga diterima pejabat pemerintah dan partai politik. Dana tersebut diserahkan oleh mantan Ketua Komisi IV DPR, Yusuf Emir Faisal.

Subscribe to Subscribe to