Dana Situ Habis untuk Jogging Track

Lurah Cireundeu diperiksa polisi.

Seluruh anggaran pemeliharaan Situ Gintung pada 2008 sebesar Rp 1,5 miliar habis untuk membangun lintasan olahraga lari atau jogging track di sekeliling danau penampungan air yang jebol pada 27 Maret lalu itu.

Suaib Miil, warga setempat yang menjadi humas proyek jogging track, mengatakan selama 2008 hanya ada proyek itu. "Dari Juli (2008) sampai proyek selesai pada Desember tahun lalu, ya, membangun trek jogging itu," katanya kepada Tempo di Taman Wisata Pulau Situ Gintung, Cireundeu, Tangerang Selatan, kemarin.

Penasihat Petani Jaring Apung Budi Daya Air Tawar Cireundeu ini pun menuturkan, pada Juni 2008 ia diundang menghadiri sosialisasi penggunaan dana Rp 1,5 miliar untuk rehabilitasi situ di kantor Kelurahan Cireundeu. Sekitar 50 orang hadir memenuhi undangan Balai Besar Ciliwung-Cisadane Departemen Pekerjaan Umum tersebut.

Pejabat dari Balai Besar, menurut dia, menyatakan lintasan jogging selebar 1 meter dengan panjang 1,4 kilometer tersebut dimulai dari ujung tanggul, yang belakangan ambrol dan menelan nyawa lebih dari 100 orang. Adapun alasan pembangunannya, agar keindahan situ bisa dinikmati masyarakat dan area batas situ tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tempo, proyek digarap PT Dini Contractor, tapi disubkontrakkan kepada PT Rindu Alam. Proyek ini bagian dari proyek rehabilitasi Situ Gintung dan Situ Pamulang senilai Rp 2,5 miliar, yang juga ditangani PT Dini. Tempo melihat proyek tak rampung. Lintasan dibuat dari susunan con-block di pinggiran Taman Wisata Pulau Situ Gintung tapi terpotong di ujung pulau.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Iwan Nursyirwan mengakui pemeliharaan Situ Gintung ditangani departemennya sejak 2007. "Anggaran baru disediakan pada 2008 sebesar Rp 1,5 miliar," ucapnya, Kamis pekan lalu.

Juru bicara Departemen Pekerjaan Umum, Amwazi Idrus, mengaku tak mengetahui detail proyek jogging track tersebut. "Rencana detailnya ada di Balai Besar Sungai Ciliwung-Cisadane," ujarnya kemarin. Kepala Balai Besar Pitoyo Soebandrio tak bisa dihubungi tadi malam. "Silakan menghubungi Pak Amwazi," ujarnya, Ahad lalu.

Proyek itu dikritik oleh Bupati Tangerang Ismet Iskandar. Ia mengklaim telah mengusulkan perbaikan dan revitalisasi situ pada 2006 kepada Balai Besar, tapi diabaikan. "Malah dibangun jogging track pada 2008," katanya. "Sama sekali tak menyentuh perbaikan situ." (Koran Tempo, 6 April)

Iwan Nursyirwan membantah klaim Ismet. "Balai Besar baru dibentuk 2007," ujarnya kemarin. Ia meminta Ismet tak buang badan lalu main tuding setelah situ jebol. Iwan mengungkapkan, selama ini Kabupaten Tangeranglah yang menyewakan lahan situ menjadi daerah wisata dan mengizinkan pembangunan rumah tinggal di sekitarnya.

Kemarin petugas Kepolisian Daerah Metro Jaya meminta keterangan Lurah Cireundeu Chairul Sadudin perihal suratnya kepada Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang. Surat tertanggal 27 Februari 2009 itu berisi permohonan perbaikan pintu air utama Situ Gintung yang rusak permanen.

Chairul mengaku diminta menjawab tiga pertanyaan dalam pemeriksaan selama 30 menit di kantornya itu. "Saya ditanyai soal sosialisasi tanggul akan jebol dan surat minta perbaikan tanggul," katanya. "Semua jawaban dan bukti-bukti yang dibutuhkan sudah saya berikan."JOBPIE S | ISTIQOMATUL H | DIAN YULIASTUTI | WAHYUDIN FAHMI JONIANSYAH |

Sumber: Koran Tempo, 7 April 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan