Dugaan Suap DPR; Emir Moeis Akan Diperiksa

Komisi Pemberantasan Korupsi akan memeriksa Ketua Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Emir Moeis. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap yang melibatkan anggota Komisi V DPR, Abdul Hadi Djamal.

”(Emir Moeis) sudah direncanakan diperiksa. Namun, tanggalnya saya lupa,” kata Direktur Penyidikan KPK Suedi Husein, Senin (6/4) di Jakarta.

Selain Emir Moeis, anggota DPR yang akan diperiksa KPK sebagai saksi adalah Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR dari Partai Demokrat Jhony Allen dan anggota Komisi V DPR dari Partai Golkar, Enggartiasto Lukita.

Pemeriksaan para anggota DPR ini dilakukan karena KPK harus meminta keterangan dari semua pihak yang terkait dengan kasus Abdul Hadi.

Abdul Hadi ditangkap KPK pada 2 Maret lalu karena diduga menerima suap dari pengusaha Hontjo Kurniawan. KPK menyita Rp 54,5 juta dan 90.000 dollar AS (Rp 1,08 miliar dengan kurs Rp 12.000 per dollar AS).

Kemarin, yang diperiksa sebagai saksi adalah Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu.

Saat keluar dari gedung KPK sekitar pukul 11.30, Anggito menjelaskan, selama empat jam

penyidik KPK menanyakan soal pertemuan di Hotel Four Seasons, Jakarta, pada 19 Februari 2009 dan kaitannya dengan kasus Abdul Hadi.

Sebelumnya, Abdul mengatakan, kasusnya bermula dari pertemuan di Hotel Four Season, yang dihadiri Anggito, Jhony, dan politisi dari Partai Keadilan Sejahtera, Rama Pratama.

Namun, menurut Anggito, pernyataan Abdul jika pertemuan itu membahas kenaikan anggaran Rp 2 triliun adalah tidak mendasar. Sebab, dalam rapat itu dia hanya diminta menyampaikan desain stimulus fiskal untuk mengatasi krisis global.

Di Bandung, Wapres Muhammad Jusuf Kalla menyatakan, dugaan kasus suap yang menimpa anggota DPR, Abdul Hadi, terjadi karena proyek infrastruktur pelabuhan itu muncul tiba-tiba di DPR, tanpa perencanaan dari pemerintah. Padahal, seharusnya, proyek tersebut dibahas dulu di departemen dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional  (nwo/har)

Sumber: Kompas, 7 April 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan