Tren Penindakan Kasus Korupsi 2019

Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2019

ICW Kembali Menempati Peringkat Dunia dalam “Global Think Tank Index 2019”
Indonesia Corruption Watch (ICW) menempati peringkat 26 “Global Go To Think Tank Index” 2019 berdasarkan laporan yang dilansir The Lauder Institute of the University of Pennsylvania, USA. Dalam laporan tersebut, ICW kembali masuk kategori “Top Transparancy and Good Governance Think Tanks”. Dibandingkan tahun 2018, posisi ICW naik satu peringkat (sebelumnya 27) menjadi 26 dari 67 organisasi global.
Mahkamah Konstitusi Larang Koruptor Maju Pilkada

Dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, (11/12/19), para Hakim MK menyatakan bersepakat untuk melarang mantan narapidana, termasuk koruptor, untuk maju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.

Jika hendak mencalonkan diri sebagai kepala daerah, mantan terpidana mesti menunggu 5 tahun setelah keluar dari penjara. Ia juga tetap diharuskan mengumumkan rekam jejaknya sebagai narapidana.

Politik Penaklukan KPK

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa dipandang sebagai anomali bagi kalangan politikus dan pebisnis yang korup. Ini karena Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi cukup terbukti cukup efektif menghasilkan salah satu Komisi Anti-Korupsi terbaik di dunia. Tapi layaknya strategi “Kuda Troya”, para pengkritik KPK memaksakan usulan agar lembaga tersebut lebih mengutamakan pencegahan daripada penindakan tindak pidana.

KPK Harus Usut Bocornya Surat Perintah Penyelidikan ke Publik

Masinton Pasaribu, anggota DPR komisi III fraksi PDIP, menunjukkan surat perintah penyilidikan (Sprinlidik) terkait operasi tangkap tangan KPK terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan di salah satu acara stasiun televisi pada tanggal 14 Januari 2019 lalu. KPK harus menelusuri siapa oknum yang memberikan informasi tersebut kepada Masinton.

OTT Komisioner KPU: UU KPK Baru Terbukti Memperlambat Kerja KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan tangkap tangan yang melibatkan salah satu Komisioner KPU karena diduga menerima suap untuk pertukaran anggota DPR RI. Banyak pihak yang menganggap tangkap tangan kali ini membuktikan bahwa Pimpinan KPK dan UU KPK baru tidak relevan lagi untuk dipersoalkan. Faktanya justru sebaliknya, UU KPK baru (UU No 19 Tahun 2019) terbukti mempersulit kinerja KPK dalam melakukan berbagai tindakan pro justicia.

Kasus Jual Beli PAW, ICW Desak KPK Bongkar Tuntas Keterlibatan Seluruh Aktor

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat tersangka kasus suap pengurusan pergantian antar waktu anggota DPR. Keempat tersangka tersebut terdiri dari dua orang penerima suap yakni Wahyu Setiawan, Komisioner KPU, Agustiani Tio Fridelina, orang kepercayaan Wahyu Setiawan yang juga mantan anggota Badan Pengawas Pemilu. Sementara pemberi suap adalah Harun Masiku, calon anggota legislatif (caleg) dari PDIP dan Saeful, swasta.

Dari Tertutupnya Informasi, Monopoli, Hingga Persekongkolan Proyek
Big Data Pengadaan Barang Jasa untuk Membuka Data Kontrak
 
Dunia menuju era big data (maha data) tidak bisa terelakkan. Dunia yang saling terhubung oleh internet kini membawa warna baru. Tata laku kehidupan sosial semakin diatur oleh aturan-aturan yang dianalisis dari informasi kebiasaan perilaku individu dan sosial. 
 
Berbagai platform alat bantu manusia kini dibuat dengan menggunakan data-data kebiasaan manusia itu setiap saat.
Jelang Pelantikan Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas: Masa Suram Pemberantasan Korupsi

Pimpinan KPK dan Dewan Pengawas resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Bukan hal yang menggembirakan, justru mayoritas publik pesimis akan nasib KPK ke depan. Bagaimana tidak, lima Pimpinan KPK baru tersebut sarat akan persoalan masa lalu dan konsep dari Dewan Pengawas yang hingga saat ini diprediksi menganggu independensi KPK.

Subscribe to Subscribe to