Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak
Tim Delapan tampil sebagai "penengah" dalam perseteruan antara KPK dan Polri. Mereka bekerja siang malam untuk mengurai benang kusut kasus menghebohkan itu. Inilah sisi lain kerja mereka.
Pagi Buyung Yoga, Anis Sempatkan Bertemu Anak
Tim Delapan tampil sebagai "penengah" dalam perseteruan antara KPK dan Polri. Mereka bekerja siang malam untuk mengurai benang kusut kasus menghebohkan itu. Inilah sisi lain kerja mereka.
PERSETERUAN KPK v Polri sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Bahkan, suhunya kian memanas. Hal itu memang cukup mengkhawatirkan. Bagaimana tidak. Meski perseteruan itu masuk ranah hukum dan politik, ternyata dampaknya juga merambah sektor ekonomi. Memang dampak ke sektor riil belum terasa, tapi di pasar finansial sudah ada respons nyata.
PERTARUNGAN membangun opini publik masih terjadi antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Ibarat sebuah pertandingan, dua institusi itu saling serang untuk mengumpulkan skor demi menarik kepercayaan publik. Siapa yang unggul?Boleh dibilang, "pertandingan" tersebut dimulai ketika rekaman perbincangan antara Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji dan Lukas, pengacara Boedi Sampoerna, terungkap dari KPK. Berdasar rekaman itu, lantas mengemuka dugaan bahwa Susno terlibat dalam pusaran kasus Bank Century.
ISTILAH kriminalisasi sedang mencuat di ranah hukum negara kita belakangan ini. Banyak pengamat menilai usaha Polri untuk menyeret mantan petinggi KPK ke pengadilan (baca: Bibit S. dan Chandra Hamzah) merupakan sebuah kriminalisasi terhadap keduanya. Publik bersikap simpati atas kriminalisasi yang mereka alami.
Berbagai elemen masyarakat di Kota Mataram NTB, melakukan aksi dukungan terhadap KPK terkait dengan upaya kriminalisasi KPK dan pelemahan pemberantasan korupsi. Aksi digelar 3 November 2009. Berikut adalah press release terkait aksi tersebut.
Sejumlah elemen masyarakat sipil dan mahasiswa di Kota Bandarlampung, Kamis, 3 November 2009, pukul 13.30 melakukan aksi di depan Kepolisian Daerah Lampung. 70 orang yang menamakan diri Front Reformasi menuntut pembebasan Bibit-Chandra, wakil ketua KPK, yang ditahan oleh Polri beberapa hari lalu. Mereka juga menuntut pencopotan Kapolri dan Kajagung karena dianggap telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Bibit-Chandra.
Keberadaan Yulianto, yang disebut Ary Muladi menerima uang dari Anggodo Widjojo, masih misterius. Rumahnya yang disebutkan terletak di perumahan elite di Jalan Dharmahusada Indah, Surabaya, Jawa Timur, belum terdeteksi hingga Sabtu (7/11).
Rekomendasi yang akan dibuat Tim Delapan yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan tersandera hanya terbatas pada kasus yang melibatkan Wakil Ketua KPK nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Namun, tim ini juga tidak akan bekerja dengan melebihi kewenangan yang diberikan.
Perseteruan cicak dan buaya masih berlanjut. Kali ini perseteruan antara pemberantas korupsi dan koruptor beserta pendukungnya itu terjadi di lapangan bola.
Pengertian tentang korupsi dalam arti luas belum banyak dipahami para pelajar. Padahal, mental korupsi mudah berkembang di lingkungan pelajar.