Perguruan Tinggi Antikorupsi

Ratusan perwakilan dari 86 perguruan tinggi di Indonesia melakukan deklarasi antikorupsi di Yogyakarta, Rabu pekan lalu. Deklarasi itu muncul salah satunya karena keprihatinan atas maraknya korupsi, termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Institusi yang dikenal memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi itu kini menjadi lahan subur dari praktek korupsi. Beberapa kalangan bahkan menilai korupsi di sana sebagai kejahatan "kerah putih" karena dilakukan oleh orang-orang terdidik dan terpelajar.

Terbukti Melanggar Kode Etik, Ketua BPK Dituntut Mundur

Antikorupsi.org, Jakarta, 27 Oktober 2016 – Koalisi Selamatkan BPK menuntut Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Harry Azhar Aziz untuk mundur. Desakan muncul pasca Majelis Kehormatan Kode Etik (MKKE) BPK RI menyatakan Harry terbukti melanggar kode etik.

“Harry harus meletakkan jabatannya,” ujar anggota Koalisi Selamatkan BPK, Roy Salam di Kalibata, Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.

Pasal 19 huruf b UU 15/2016 tentang BPK, menurut dia, telah mengatur jelas bahwa pelanggar kode etik BPK harus diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya.

Buletin Anti-Korupsi: Update 28-10-2016

POKOK BERITA:

Suap Damayanti”

http://koran.tempo.co/konten/2016/10/28/407316/Suap-Damayanti

Tempo, Jumat, 28 Oktober 2016

Buletin Anti-Korupsi: Update 27-10-2016

POKOK BERITA:

Tersangka Korupsi Ikut Pilkada”

http://koran.tempo.co/konten/2016/10/27/407295/Tersangka-Korupsi-Ikut-Pilkada

Tempo, Kamis, 27 Oktober 2016

Jejak Korupsi KTP Elektronik

Kisruh kasus dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) kembali mencuat. Penanganan perkara yang merugikan negara sebesar 2 Trilyun Rupiah dinilai lambat.

Mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, pada 30 September 2016 resmi berstatus sebagai tersangka. Irman diduga melakukan penggelembungan harga dalam perkara e-KTP.

Buletin Anti-Korupsi: Update 26-10-2016

POKOK BERITA:

“Dinasti Politik Merajalela”

http://koran.tempo.co/konten/2016/10/26/407244/Dinasti-Politik-merajalela

Tempo, Rabu, 26 Oktober 2016

Buletin Anti-Korupsi: Update 25-10-2016

POKOK BERITA:

Tersangka Diminta Jadi Justice Collaborator”

Buletin Anti-Korupsi: Update 24-10-2016
POKOK BERITA:
 
“KPK Tidak Tebang Pilih”
Kompas, Sabtu, 22 Oktober 2016
Korupsi, baik dalam skala besar maup
Catatan ICW: MK di Era Arief Mulai Tidak Pro Pemberantasan Korupsi

Catatan kinerja Mahkamah Konstitusi terkait isu pemberantasan korupsi (2015-kini)

MAHKAMAH KONSTITUSI MULAI TIDAK PRO PEMBERANTASAN KORUPSI

Korupsi (Atas Nama) Partai

Rasanya tidak ada partai politik di Indonesia yang secara resmi memerintahkan kadernya untuk melakukan tindak pidana korupsi yang kemudian harus disetor ke partainya. Yang ada, partai tutup mata atas sumbangan kadernya, seberapa pun besarnya. Partai pada umumnya juga tidak pernah mempertanyakan asal-usul kontribusi dari kadernya. Konon, partai tidak boleh berburuk sangka terhadap kadernya sendiri, kendati jumlah dana yang disetor tidak masuk akal.

Subscribe to Subscribe to