Rumah Aspirasi Munculkan Citra Negatif di Publik

Proyek rumah aspirasi anggota DPR bakal terganjal. Sinyal akan lenyapnya proyek bernilai Rp 374 per anggota dewan itu datang dari salah sseorang pimpinan DPR, Priyo Budi Santoso. Rumah aspirasi yang sudah disahkan oleh BURT (badan urusan rumah tangga) itu dinilai memunculkan citra negatif di tengah publik.

Priyo meminta BURT meninjau ulang rumah aspirasi. ''Gagasannya bagus. Hanya, saya berpandangan tidak diperlukan rumah aspirasi jika ternyata menimbulkan polemik baru,'' kata Priyo di DPR kemarin.

Kubangan Korupsi

Korupsi kian merajalela. Seiring berjalannya waktu, tren korupsi menunjukkan peningkatan. Sektor yang paling rentan dijadikan ajang korupsi berdasarkan riset ICW pada semester I tahun 2010 adalah keuangan daerah (Kompas, 5/7).

Mencari Figur Pimpinan KPK yang Ideal; Tolak Unsur Polisi dan Jaksa

Press Release

Seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melewati pengumuman Tahap II dan profille assesment. Berdasarkan fase yang disampaikan oleh Panitia Seleksi (Pansel), maka jalan menuju kursi pimpinan KPK semakin dekat. Calon yang lulus tahap III segera akan diumumkan, mengkuti proses Wawancara, dan kemudian dua nama akan diserahkan pada Presiden RI.

Daerah Dominasi Kasus Korupsi

Fungsi pengawasan DPRD tidak maksimal.

Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan, sektor keuangan daerah menjadi penyumbang potensi kerugian negara terbesar akibat kasus korupsi yang terjadi dalam semester pertama tahun ini.

Satgas Belum Sentuh Kasus Rekening Gendut Polisi

Tim pemberantasan mafia hukum diminta lebih berani bertindak.

Ketua Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, Satuan Tugas belum mengkaji kasus rekening mencurigakan milik sejumlah pejabat tinggi Kepolisian RI.

"Kami belum menyentuh itu karena dokumen resminya belum kami terima," kata Kuntoro seusai rapat koordinasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Tanah di kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

Kompolnas Verifikasi Calon Kapolri Bulan Depan

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mulai menyusun rencana verifikasi calon Kepala Kepolisian RI pengganti Jenderal Bambang Hendarso Danuri, yang akan pensiun pada Oktober mendatang.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional, Andan Pandupraja, mengatakan verifikasi akan dilakukan setelah Idul Fitri. “Mungkin September kami akan verifikasi nama calon pengganti (Kapolri),” kata Adnan kemarin.

Kasus Century dan Gayus Jadi Bahan Tes Calon Pemimpin KPK

Kasus Bank Century dan kasus pajak Gayus Halomoan Tambunan menjadi bahan studi kasus dalam tes penilaian personal (personal assessment) 12 calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, kemarin.

“Untuk kasus Gayus, kita harus periksa perusahaan-perusahaan yang terbukti memberi suap. Ya, kita periksa semua. Kan ini menyangkut kerugian negara. Supaya kasus ini bisa diambil alih oleh KPK,” ujar salah seorang calon, pengacara Fredrich Yunadi, setelah menjalani tes.

Kompolnas Terima Keluhan tentang Reserse

Sebanyak dua pertiga atau sekitar 72 persen dari 1.000 laporan yang dialamatkan kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berisi keluhan yang mengarah pada penyalahgunaan wewenang anggota reserse. Anggota Komisi Kepolisian Nasional, La Ode Husein, mengatakan 28 persen lainnya berisi laporan soal perlakuan diskriminatif polisi saat melayani masyarakat. Laporan dibuat sejak awal tahun hingga Agustus 2010.

Bebas Korupsi Diusulkan Jadi Syarat Calon Kepala Daerah

Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Ganjar Pranowo mengatakan, kriteria bebas dari kasus korupsi perlu dijadikan salah satu syarat dalam pencalonan kepala daerah. Komisi Pemerintahan akan mengusulkan persyaratan tersebut dalam revisi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Ganjar Pranowo mengatakan, aturan yang berlaku saat ini tidak mempersoalkan seorang calon kepala daerah yang menjadi tersangka kasus korupsi selama belum ada putusan tetap pengadilan. “Kita masih memakai asa praduga tak bersalah,” kata Ganjar di Jakarta kemarin.

Polri Bela Raja Erizman

"Raja itu tak tahu apa-apa."
Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI Komisaris Jenderal Ito Sumardi dengan tegas membela Brigadir Jenderal Raja Erizman, yang namanya kembali disebut dalam sidang kasus mafia pajak.

Penyidik bahkan tak punya rencana memeriksa kembali Raja, walaupun dalam dakwaan Sjahril Djohan disebutkan bahwa pembagian uang suap dari Gayus Tambunan dilakukan di ruangan bekas Direktur Ekonomi Khusus Bareskrim itu.

Subscribe to Subscribe to