Kementerian Keuangan menyerahkan tiga kardus besar berisi 151 berkas dokumen wajib pajak yang diminta Kepolisian Negara Republik Indonesia terkait penyidikan kasus mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai pajak Gayus Tambunan.
Itu dikatakan Kepala Biro Bantuan Hukum Kementerian Keuangan Indra Surya di Jakarta, Sabtu (15/1). Sebelumnya Kapolri meminta dokumen dari 149 wajib pajak, kemudian Bareskrim (Badan Reserse Kriminal Polri) meminta tambahan lima lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Melda Mardalina, staf di Kementerian Lingkungan Hidup, Jumat (14/1). Pemeriksaan ini merupakan kelanjutan dari penggeledahan kantor KLH Kamis lalu. Pada Kamis malam, penyidik juga meminta keterangan Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup Gusti Nurpansyah terkait dugaan suap penghargaan Adipura 2010.
Juru Bicara KPK Johan Budi menyatakan, pemeriksaan terhadap Melda terkait dugaan penyuapan dalam pemberian penghargaan Adipura 2010 kepada Kota Bekasi. ”KPK memeriksa Melda Mardalina sebagai saksi,” ujar Johan, Jumat.
Penyelidikan kasus dugaan penyuapan di tubuh Mahkamah Konstitusi terus berlanjut. Komisi Pemberantasan Korupsi meminta keterangan Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih dalam perkara dugaan upaya menyuap hakim Mahkamah Konstitusi.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengatakan, JR Saragih mulai diperiksa pukul 09.20, Jumat (14/1). Dia datang didampingi pengacaranya, Viktor Nadapdap. ”Saragih dimintai keterangan terkait penyelidikan dugaan korupsi di MK,” katanya.
Kepala Kejaksaan Negeri Semarang Ranu Mihardja membacakan dakwaan, Senin (10/1). Ia turun langsung dalam sidang kasus dugaan korupsi. Sidang ini istimewa karena merupakan sidang perdana Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di daerah.
Sidang perdana itu mengadili perkara penggelapan sebuah mobil dinas milik Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan terdakwa Sekretaris BPPT Kota Semarang nonaktif A Zainuddin. Dalam perkara ini, kerugian negara diperkirakan Rp 150 juta.
Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap tersangka DJ, yang diduga terlibat pembuatan paspor dengan nama Sony Laksono yang dipakai Gayus HP Tambunan ke luar negeri. DJ ditangkap pada Kamis (13/1) malam di Jakarta Timur. Ia diduga berperan sebagai penghubung antara tersangka A, yang ditangkap sebelumnya, dan tersangka lain berinisial J, yang diduga berperan sebagai pembuat identitas palsu pada buku dokumen paspor.
Rencana pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat yang dilengkapi fasilitas mewah masih menimbulkan pro dan kontra. Bahkan, pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie soal karyawan DPR yang perlu kolam renang di gedung senilai Rp 1,3 triliun itu ditolak.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menolak usulan Ketua DPR Marzuki Alie tentang adanya kolam renang di gedung tersebut. ”Saya tidak setuju adanya kolam renang, lebih baik didrop, meski yang menyampaikan Pak Marzuki,” kata Priyo, Jumat (14/1) di Jakarta.
Hanya dua pihak yang mengetahui detail pengelolaan dana bantuan operasional sekolah di sekolah, yakni kepala sekolah dan Tuhan.
Demikian keluhan orangtua murid, guru, dan bahkan wakil kepala sekolah yang disampaikan kepada Indonesia Corruption Watch terkait dengan ketertutupan pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di sekolah. Pertanyaan mengapa masih ada pungutan sekolah dan berapa anggaran pembelian buku pelajaran sering tidak terjawab.
Mahkamah Agung menolak kasasi yang diajukan oleh Gunawan Pranoto, mantan Direktur Utama PT Kimia Farma. Dengan demikian, terdakwa korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) itu tetap harus menjalani hukuman penjara 6 tahun seperti dijatuhkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kasus ini, negara dirugikan hingga Rp 91 miliar.
Bekas Bupati Sidoarjo Win Hendrarso diperiksa sebagai tersangka kasus korupsi kas daerah Sidoarjo di Kejaksaan Negeri Sidoarjo kemarin. "Win diperiksa karena sebagai bupati yang memiliki otorita dan bertanggung jawab mengelola keuangan daerah," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Sidoarjo Sugeng Riyanta kemarin.
Pemeriksaan yang berlangsung selama tujuh jam, dimulai pada pukul 10 pagi itu, Win disodorkan 30 pertanyaan oleh penyidik mengenai penyelewengan dana kas daerah. Selama diperiksa, istri dan anaknya mendampingi Win. Begitu juga empat pengacaranya.