Bibit-Chandra; MA Setujui Deponir

Ketua Mahkamah Agung Harifin A Tumpa setuju jika Kejaksaan Agung mendeponir atau mengesampingkan perkara dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah. Ada ketentuan hukum yang dapat mendasari pilihan tersebut.

Sikap tersebut ditegaskan Harifin, Selasa (23/11) di Gedung MA, Jakarta. ”MA setujui deponeering. Bahwa dengan adanya deponeering, maka putusan pengadilan yang menyatakan mengabulkan permohonan praperadilan itu menjadi tidak dapat dilaksanakan. Unmanning, biarin saja,” ujar Harifin.

Kemelut BK DPR; Hari Ini Diharapkan Selesai

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (24/11) ini, menggelar rapat dengan pimpinan fraksi untuk menyelesaikan kemelut di Badan Kehormatan DPR. Pertemuan ini diharapkan dapat menemukan solusi hingga BK DPR dapat kembali berwibawa dan bekerja.

Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Selasa, menuturkan, pimpinan DPR akan bersikap tegas terhadap konflik di Badan Kehormatan (BK) DPR. ”BK harus dapat segera bekerja, tidak malah terlibat perseteruan,” tutur Pramono.

Presiden Mesti Memandu Langsung Perkara Gayus Tambunan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mesti memandu langsung pengungkapan kasus mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Gayus HP Tambunan. Tanpa pengawalan Presiden, jaksa dan polisi akan mudah dikeroyok oleh para pemegang kepentingan.

Dewan Pers Akan Panggil Jurnalis Soal Saham Krakatau Steel

Dewan Pers terus menyelisik dugaan pemerasan oleh lima wartawan untuk mendapatkan 1.500 lot saham perdana badan usaha milik negara PT Krakatau Steel Tbk. Pekan ini para wartawan itu akan dipanggil untuk menjelaskan ihwal tuduhan tersebut.

"Mereka kami beri hak untuk menjelaskan persoalan berdasarkan versi mereka masing-masing," kata anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, ketika dihubungi kemarin.

Dokter Datangi KPK Mewakili Nunun

Penyakit Nunun diklaim kian parah.

Untuk kelima kalinya Nunun Nurbaetie mangkir dari panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Kemarin Nunun hanya mengutus Andreas Harry, dokter ahli saraf yang menanganinya.

"Saya bawa berkas rekam medis Nunun yang asli sejak Maret-April 1010," kata Andreas ketika mendatangi gedung KPK kemarin. Menurut Andreas, Nunun mengalami penyakit lupa berat yang berpotensi menjadi alzheimer akibat serangan stroke yang pernah dideritanya.

Enam Saksi Beratkan Susno

Enam dari tujuh saksi kemarin memberi keterangan yang memberatkan bagi terdakwa Komisaris Jenderal Susno Duadji dalam kasus dugaan korupsi dana pengamanan pemilihan gubernur Jawa Barat pada 2008.

Ketujuh saksi merupakan bendahara di kepolisian resor dan kepolisian wilayah di Jawa Barat. Mereka umumnya memperkuat dugaan korupsi dana pengamanan pemilihan gubernur sebesar Rp 7,8 miliar, ketika Susno menjabat Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat.

Pegiat Antikorupsi Ragu akan Komitmen Yudhoyono

Jaksa Agung baru dinilai tak sesuai dengan harapan masyarakat.

Kalangan pegiat antikorupsi menyayangkan langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kemarin memilih Basrief Arief sebagai Jaksa Agung menggantikan Hendarman Supandji. Mereka percaya, figur Jaksa Agung dari kalangan internal kejaksaan tidak akan membawa angin segar bagi perbaikan lembaga tersebut.

ICW Desak KPK Ambil Alih Kasus Gayus

Penyelesaian kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus HP Tambunan hingga kini belum tuntas diungkap oleh aparat kepolisian. Bahkan, polisi seakan sengaja "melokalisir" kasus ini, dengan hanya mencekal pegawai setingkat Gayus serta polisi berpangkat perwira, yakni Kompol Arafat dan AKP Sri Sumartini. Sementara, pejabat tinggi Polri seperti Edmon Ilyas, Pambudi Pamungkas, Eko Budi Sampurno, Raja Erizman, hingga kini belum tersentuh.

Gayus Dipindahkan ke Penjara Cipinang

Penjaga Susno dan Wiliardi akan diperiksa.

Terdakwa perkara mafia hukum Gayus Halomoan P. Tambunan tadi malam dipindahkan dari Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok, ke Rumah Tahanan Negara Cipinang, Jakarta Timur. Pemindahan ini atas perintah majelis hakim yang menangani perkara Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Pintu Terbuka bagi KPK untuk Tangani Gayus

"Kalau tidak mampu, kami lemparkan bendera putih."

Komisi Pemberantasan Korupsi kembali didesak agar mengambil alih penanganan kasus mafia pajak Gayus H. Tambunan. Menurut pengamat dan praktisi hukum, juga politikus, pintu terbuka lebar bagi komisi antikorupsi itu untuk menangani kasus mantan pegawai pajak yang memiliki kekayaan puluhan miliar itu.

Subscribe to Subscribe to