48 Pelaku Korupsi Minta Jadi Justice Collaborator Kepada KPK

Antikorupsi.org, Denpasar, 1 Juni 2016 – Ketika seseorang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), maka janganlah pernah bermimpi akan lolos dari jeratan hukum. Jikapun berharap mendapatkan keringanan hukuman, salah satu jalannya adalah dengan menjadi saksi pelaku yang mau bekerjasama (justice collaborator).

Buletin Anti-Korupsi: Update 31-5-2016

POKOK BERITA:


“Nurhadi Bisa Dijerat tanpa Kesaksian Royani”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/31/399890/Nurhadi-Bisa-Dijerat-tanpa-Kesaksian-Royani- Tempo, Selasa31 Mei 2016

Koruptor Adili Koruptor
Dunia peradilan kita sedang terluka parah. Dua kasus suap yang terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung belum selesai diusut, pada Senin (23/5) lalu dua hakim tindak pidana korupsi ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Pengadilan Negeri Kepahiang, Bengkulu, kota kecil yang sunyi.
 
Terlepas apakah dua kasus suap dengan tersangka Andri Tristianto Saputra, pegawai di Mahkamah Agung, dan Edy Nasution, panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melibatkan hakim atau tidak, aroma suap membuat peradilan kita semakin terpuruk.
Buletin Anti-Korupsi: Update 30-5-2016

POKOK BERITA:


“KPK Pegang Aliran Dana Nurhadi”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/28/399779/KPK-Pegang-Aliran-Dana-Nurhadi

Tempo, Sabtu, 28 Mei 2016

Kunjungan Kerja DPR
Badan Pemeriksa Keuangan pada awal Mei 2016 melansir temuan adanya potensi kerugian negara sebesar Rp 945 miliar dalam kunjungan kerja perorangan yang dilakukan anggota DPR selama 2015.
 
Banyak ditemukan laporan kunjungan kerja anggota Dewan yang tidak memenuhi persyaratan atau susah diverifikasi dan bahkan fiktif.
 
Temuan BPK soal dana kunjungan kerja DPR sungguh memalukan dan ironis. Penyimpangan justru dilakukan wakil rakyat di Senayan yang katanya terhormat dan seharusnya bisa menjadi panutan bagi seluruh rakyat di Indonesia.
Buletin Anti-Korupsi: Update 27-5-2016

POKOK BERITA:


“Nurhadi Selangkah Lagi Tersangka”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/27/399725/Nurhadi-Selangkah-Lagi-Tersangka

Tempo, Jumat, 27 Mei 2016

In-Depth Analysis: Soeharto, Korupsi, dan Gelar Pahlawan Nasional

Kontroversi seputar Soeharto seakan sirna seiring dengan kematiannya pada 2008 silam. Selama hidup, ia adalah tokoh internasional, dengan berbagai macam reputasi, termasuk sebagai pemimpin yang dikenal otoriter. Disebut demikian karena dunia internasional membicarakan dirinya dan masyarakat ilmiah dari berbagai penjuru dunia menelitinya.

Bulletin Mingguan Anti-Korupsi: 19-25 Mei 2016

RINGKASAN MINGGUAN

Buletin Anti-Korupsi: Update 26-5-2016

POKOK BERITA:


“KPK Rancang 'Penjemputan' Dua Saksi Kunci”

http://koran.tempo.co/konten/2016/05/26/399661/KPK-Rancang-Penjemputan-Dua-Saksi-Kunci - Tempo, Kamis, 26 Mei 2016

Bambang Widjojanto: Modus Korupsi di Era Reformasi Lebih Canggih

Memasuki usia ke-18, era reformasi masih tetap berjumpa dengan musuh klasik bernama korupsi. Kendati gairah pemberantasan korupsi kian meningkat, namun korupsi masih terus bercokol dan sukar untuk disingkirkan.

Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto bertutur perihal persoalan korupsi dan penegakan hukum di era reformasi. Bagi BW, sapaan akrabnya, modus korupsi kini lebih canggih dibanding era orde baru. Kondisi ini juga diperparah dengan kehadiran oligark yang semakin liar dibanding era sebelumnya.

Subscribe to Subscribe to