Pengalaman yang luas di berbagai organisasi internasional dan nasional, baik dalam urusan pemerintahan, swasta maupun lembaga masyarakat, membuat lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), dan peraih Master of Art dalam Kebijakan Publik dari Universitas Sheffield, UK ini memahami dengan baik apa yang menjadi kebutuhan sebuah kota maupun masyarakatnya.
Pria yang bernama lengkap Mansur M Yahya lahir pada 10 Maret 1975 di desa Tampiala, Dampal Selatan, Toli-toli, Sulawesi Tengah merupakan pejuang agraria. Bung Mansur alias ‘Anchu’ adalah serjana pertanian dari Universitas Tadulako. Pada saat masih mahasiswa bung Mansur pernah menjadi ketua Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM) dan bergabung dengan kelompok Front Mahasiswa Indonesia Sulawesi Tengah (FMIST). Pada 2005 bung Mansur menjadi Konsorsium Pambaruan Agraria (KPA) wilayah Sulawesi Tengah dan tahun 2009 dipercaya menjadi Dewan Nasional KPA.
Hetifah Sjaifudian: Perempuan Harus Bartisipasi Dalam Dunia Politik
Dr. Ir. Hetifah, MPP adalah mantan aktivis kampus dan lama bergelut dalam berbagai organisasi civil society. Hetifah pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa serta Ketua Ikatan Alumni Planologi ITB, dan merupakan salah satu pendiri AKATIGA Pusat Analisis Sosial, Perkumpulan Inisiatif, serta B-Trust Advisory Group untuk Reformasi Kebijakan Publik dan Tata Pemerintahan.
Kiprahnya di Gedung Berlian tidak perlu diragukan. Dia tergolong anggota dewan yang vokal, bahkan legislator yang sekarang menjadi anggota Komisi D (bidang pembangunan) itu tergolong paling vokal di fraksi itu. Akibat kevokalannya, alumni IAIN Sunankalijaga Jogja itu sempat diancam oleh anggota dewan lainnya yang merasa terganggu dengan sikapnya itu.
Sarah Lery Mboeik, adalah Direktur Pengembangan Inisiatip Advokasi Rakyat (PIAR-NTT) yang dalam aktivitasnya konsern pada issue HAM, Anti Korupsi, Anti kemiskinan struktural, Transparansi Anggaran. Atas kerja pendampingan terhadap masyrakat marginalnya maka pada tahun 1999 memperoleh penghargaan Yap Thian Hien dan sekarang menjadi anggota DPD NTT Periode 2009-2014.
Muliadi, SE menjadi calon legislatif untuk DPD pada Pemilu 2014. Dia menjadi calon dari Daerah Pemilihan Kalimantan Tengah.
Perempuan kelahiran Palang Karaya ini mulai mengkaji isu adat pada tahun 2001 bersama kawan-kawan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Berawal dari kajian tentang kehutanan dan pengembangan masyarakat, beliau melihat ada tindakan diskriminasi terhadap masyarakat. Banyak hak dari masyarakat adat yang dirampas oleh pemerintah dan penguasaha yang mengakibatkan masyarakat adat semakin terjepit, baik wilayah maupun sosial budayanya. Pemerintah sering menutup akses dan informasi yang seharusnya menjadi hak masyarakat adat.
Mahir Takaka telah berjuang bersama masyarakat adat selama 20 tahun untuk mendapatkan pengakuan dari Negara ini. Saat ini perjuangan masyarakat adat memang sudah mulai mendapat titik terang walau belum seperti yang diharapkan. Perlindungan terhadap masyarakat adat juga harus dilakukan karena anggapan bahwa masyarakat adat adalah kelompok terbelakang masih melakat di dalam pandangan pemerintah. Hak-hak ulayat yang ada di masyarakat sering diabaikan dan dianggap tidak relevan lagi di zaman sekarang.
Di antara 11 anggota Komnas HAM terpilih, hanya Syafruddin Ngulma Simeulue yang punya rekam jejak panjang di bidang lingkungan hidup. Aktivis ini juga vokal dan berani. Apa saja programnya?
Nama Syafruddin Ngulma Simeulue (49) tak asing lagi di Jawa Timur. Maklum, Bang Syaf, sapaan akrabnya, selalu muncul di berbagai koran dan radio di Surabaya dan sekitarnya. Calon anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia [Komnas HAM] yang tinggal di Trawas, Mojokerto, ini sangat sering memberikan komentar seputar kondisi lingkungan hidup di Jawa Timur.
Sdr Purwanto menjadi calon legislatif untuk DPR pada Pemilu 2014. Dia menjadi calon Partai PKS dari Daerah Pemilihan Jatim I.