Perempuan menjadi korban paling menderita akibat korupsi. Di sektor buruh migran, 80 persen diantaranya adalah perempuan yang bekerja di ranah domestik, korupsi sudah sedemikian merajalela, mulai proses rekrutmen hingga pemulangan buruh.
“Korupsinya sudah paripurna. Bulat,†tegas direktur eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, saat ditemui usai menjadi pembicara diskusi “Perempuan dan Pemberantasan Korupsi“ di Auditorium Universitas Paramadina, Kamis (1/3/2012).