Daoed Joesoef: RSBI Puncak Kesalahan Fundamental
Konsep Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dinilai tidak sesuai dengan konsep pendidikan yang dipraktikkan para founding fathers.
"Puncak kesalahan fundamental," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef saat ditemui di kediamannya yang asri, di Jalan Bangka VII, Kemang, Jakarta, Selasa (4/4/2012).
Daoed menyebutkan, ada tiga kesalahan utama penerapan konsep RSBI di Indonesia. Pertama, penggunaan standar kurikulum internasional dengan bahasa pengantar berbahasa Inggris menanamkan rasa rendah diri pada anak didik. Pemerintah seharusnya tidak perlu mengacu pada standar internasional untuk mengukur kualitas pendidikan di dalam negeri.
Pemerintah juga dinilai salah mengartikan ide kemajuan. Pemerintah serta merta menetapkan kurikulum dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, tanpa memahami lebih jauh konsep pendidikan di negara-negara maju. "Inggris dan Amerika bisa maju bukan karena bahasa pengantar pendidikan memakai bahasa Inggris, tapi karena mereka menghayati ide-ide ilmu pengetahuan," terangnya.
Hal yang juga menjadi perhatian, konsep RSBI mengkhianati sumpah pemuda, yang mengamanatkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Pendidikan, menurut ahli pendidikan yang pada usianya ke 86 tahun ini masih aktif menulis, merupakan proses mengenalkan moral, estetika, kebebasan dan kemandirian kepada anak didik. "Pendidikan menyiapkan manusia yang akan melakukan revolusi," pungkasnya. Farodlilah