Istri Gayus Sempat Mampir ke Batam

MILANA Anggraeni tak bisa membiarkan suaminya sendirian di negeri orang. Ia menyusul Gayus Halomoan Tambunan, suaminya itu, yang kini jadi tersangka makelar kasus pajak miliaran rupiah, dalam dua kali perjalanan ke Singapura.

Pertama, perempuan yang kerap disapa Rani itu berangkat ke Singapura pada 26 Maret lalu bersama ketiga anaknya. Hanya dua hari Rani berada di sana. Pada 28 Maret ia menuju Batam via pelabuhan laut. “Kami belum dapat informasi kapan dia kembali lagi ke Singapura,” kata juru bicara Kedutaan Besar RI di Singapura, Yayan G.H. Mulyana, kemarin.

Lima Jaksa Kasus Gayus Segera Diperiksa

Jaksa Agung Muda Pengawasan Hamzah Tadja mengatakan, lima jaksa yang menangani perkara dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan akan diperiksa mulai pekan depan. “Surat perintah pemeriksaannya sudah ada," ujar Hamzah di gedung Kejaksaan Agung kemarin.

Kelima jaksa itu adalah empat jaksa peneliti, Cyrus Sinaga, Fadil Regan, Ika Safitri, dan Eka Kurni; serta satu jaksa penuntut umum, Nasran Aziz.

Membasmi Mafia Hukum tanpa Rekayasa

Terbongkarnya praktek tak terpuji dalam penanganan kasus yang melibatkan pegawai Pajak sungguh memalukan dan memprihatinkan. Ternyata mafia hukum masih sangat marak dan mafia kasus tetap "bergentayangan" mengikuti langkah para penegak hukum dalam sistem peradilan pidana, seperti polisi, jaksa, hakim, dan lembaga pemasyarakatan. Tak terbantahkan lagi, penyuapan gencar dilakukan para mafia kasus untuk memuluskan proses hukum para pelaku kejahatan agar terhindar dari jerat hukum.

Menanggulangi Makelar Kasus

Makelar kasus (markus) pada hakikatnya mencerminkan pengertian intervensi terhadap suatu proses administrasi, dalam hal ini proses penegakan hukum. Berbeda dengan proses intervensi lainnya yang mungkin bertujuan positif, markus meletakkan “memenangkan klien dengan segala cara” sebagai kepentingan dan tujuan. Perlu digarisbawahi bahwa target markus tidak selalu harus berupa tindakan yang menyimpang dari hukum, tetapi juga, seperti dalam dunia perdagangan, tampil sebagai makelar yang profesional, dengan menjembatani kepentingan pihak-pihak terkait.

Dua Jenderal Terseret Gayus

Ada iming-iming motor Harley Davidson seharga Rp 400 juta oleh Gayus.

Tim khusus Markas Besar Kepolisian RI kemarin memeriksa Kepala Kepolisian Daerah Lampung Brigadir Jenderal Edmond Ilyas serta Direktur II Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Brigadir Jenderal Raja Erizman. “Pemeriksaan oleh dua tim terpisah,” kata juru bicara Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal Edward Aritonang.

Skandal Tiket Diplomat; Kejaksaan Tetapkan 5 Tersangka Baru

Belum menyentuh pejabat tinggi Kementerian.

Kejaksaan Agung menetapkan lima tersangka baru kasus dugaan korupsi markup tiket diplomat di Kementerian Luar Negeri. Menurut Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Marwan Effendy, kelima tersangka tersebut berasal dari pihak biro perjalanan. ”Kini semuanya menjadi sepuluh tersangka,” ujar Marwan setelah menghadiri acara coffee morning di Kejaksaan Agung kemarin.

Gayus Mulai Sebutkan Nama

Presiden Minta Mafia Hukum di Luar Kementerian Keuangan Diusut

Gayus HP Tambunan, pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Rabu (31/3), bersedia menyerah. Dalam pemeriksaan awal di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, setibanya di Indonesia, Gayus menyebut perusahaan yang memberinya dana dan sejumlah nama yang diduga terlibat aksinya.

15.000 Nama Ditelusuri; Isi Rekening Tidak Wajar Akan Diperiksa Lebih Lanjut

Direktorat Jenderal Pajak menyerahkan nama 15.000 pegawai di direktorat itu ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK untuk diselidiki kekayaannya. Informasi dari PPATK menjadi pembanding bagi Ditjen Pajak untuk mengukur kekayaan mereka.

Menurut Direktur Jenderal Pajak Mohammad Tjiptardjo di Jakarta, Rabu (31/3), hal itu salah satu upaya penguatan reformasi birokrasi, yakni dengan menggali informasi kekayaan dan penghasilan pegawai di Ditjen Pajak, terutama di unit-unit yang rawan korupsi dan pelanggaran.

Mafia Hukum; Dilema Gayus di Kedai Padang Lucky Plaza

Sejak 24 Maret lalu, Gayus HP Tambunan, pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, bersama istrinya, Milana Anggraeni, dan tiga anaknya ”tinggal” di Singapura. Mereka menginap di Hotel Meritus Mandarin di kawasan Orchad Road, Singapura, kamar 2105.

Harga kamar di hotel itu per malamnya mulai 320 dollar Singapura untuk deluxe room sampai dengan 1.440 dollar Singapura untuk presidential suite. Jika dialihkan ke rupiah, lebih kurang Rp 2,1 juta-Rp 9,5 juta per kamar.

Di hotel itu, Gayus, yang menjadi buron Polri terkait makelar kasus, bersembunyi selama ini.

PT TUN Ganti Hakim; Kasus Diawali Sengketa Tanah DKI dengan PT SG

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara mengganti majelis hakim yang menangani perkara banding sengketa tanah antara PT Sabar Ganda dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu menyusul terungkapnya penyuapan oleh pengacara Adner Sirait terhadap hakim Ibrahim yang diduga terkait perkara sengketa itu. ”PT TUN (Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara) mengganti tim majelis hakim dalam perkara ini. Terkait penyuapan kita serahkan ke KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” kata Ketua PT TUN Jakarta Sudarto di Jakarta, Rabu (31/3).

Subscribe to Subscribe to