Korupsi Legislatif atau Parpol

Teten masduki - Wakil Koordinator ICW

Cukup menarik mencermati penyataan Presiden Megawati belum lama ini, yang mengakui secara jujur bahwa korupsi telah menjalar ke dalam tubuh legislatif. Karena ini disampaikan oleh salah satu pimpinan partai politik mayoritas di dalam DPR sekarang ini, dan selama ini realitas itu selalu dibantah oleh mayoritas anggota dewan maupun pemuka partai politik.

Korupsi Pemilu

Teten Masduki ? Koordinator ICW

KORUPSI yang merebak di lembaga legislatif, seperti diakui Presiden Megawati Soekarnoputri yang juga pemimpin partai politik mayoritas di DPR/DPRD hasil Pemilihan Umum 1999, barangkali bisa disepakati telah menjadi faktor penghambat laju agenda pemberantasan korupsi, reformasi hukum, ekonomi, birokrasi, politik, dan seterusnya untuk keluar dari krisis multidimensi yang ditinggalkan pemerintahan otoriter masa lalu.

Korupsi Politik

Teten Masduki ? Koordinator ICW

Korupsi di tanah air, paling tidak semenjak Orde Baru, bukan saja mendominasi wilayah eksekutif dan yudikatif, tapi juga lembaga legislatif, hampir di semua tingkatan. Nyaris tidak ada ruang kehidupan yang bebas dari korupsi. Realitas ini diterima oleh masyarakat sebagai bagian dari kebudayaan yang menyimpang.

Memecat Pejabat dan Politisi Busuk Ala Thailand

Teten Masduki ? Koordinator ICW

Andai di Thailand, barangkali Pak Akbar Tanjung tidak akan bisa terus menerus ?berakrobat? untuk bertahan sebagai Ketua DPR meskipun sudah ada putusan pengadilan Negeri dan Tinggi yang telah memvonisnya bersalah. Atau Jaksa Agung MA Rahman tidak mungkin bisa terus menjabat kendati KPKPN sudah melaporkannya ke polisi.

Gerakan Tidak Memilih Politisi Busuk

Teten Masduki ? Koordinator ICW

Ada yang pro dan kontra terhadap gagasan gerakan tidak pilih politikus busuk, yang kini tengah hidup berproses di sana-sini. Yang paling kontra tentu saja adalah mereka yang merasa terancam dengan gerakan ini. Umumnya menguatirkan gerakan ini mengarah pada upaya menjatuhkan kelompok politik, partai atau kandidat tertentu dalam kompetisi Pemilu April 2004. Kekuatiran ini sah-sah saja, kalau gerakan ini kemudian tidak dilandasi oleh standar etika dan komitmen kebangsaan yang tinggi

Capres dan Program Pemberantasan Korupsi

Oleh: Ichlasul Amal, Nasional Advisor, Governance Reform for Partnership

PEMILU legislatif telah berlangsung aman walaupun di sana sini banyak kekurangannya. Menghadapi hasil akhir yang sekarang sudah mulai terlihat bentuknya, manuver politikus partai semakin intensif.

Kampanye Dini Calon Presiden

Luky Djani ? Wakil Koordinator ICW

Saat perayaan imlek kemarin, kita berulangkali menyaksikan para calon presiden menghiasi layar kaca, berlomba-lomba memberi ucapan selamat Imlek. Dilihat dari penampilan mereka, kita pun mafhum betapa bersemangatnya para calon presiden itu berpromosi, mencuri perhatian publik. Mari kita simak iklan tersebut satu persatu.

Jangan Pilih Politisi Busuk

Luky Djani ? Wakil Koordinator ICW

Pemilu 2004 merupakan lembaran baru dalam sejarah pemilihan umum di Indonesia. Tahun depan, otoritas pemilih semakin luas. Mereka tak hanya mencoblos simbol partai politik tapi juga nama calon anggota legislatif (DPR). Mereka juga berhak memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) serta memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung.

Perkara Gubernur Sumbar Diperiksa Terpisah

ANGGOTA Dewan yang lain dan eksekutif, dalam hal ini Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Zainal Bakar, yang diduga terlibat dalam perkara korupsi dana APBD Sumbar 2002, perkaranya akan diperiksa secara terpisah.

Bahaya Laten Kampanye

Luky Djani | Wakil Koordinator ICW

Tatanan demokrasi di suatu negara ditandai oleh dinamika realisasi prinsip-prinsip dasarnya. Pertama, adanya popular participation, yakni hak rakyat untuk terlibat dan mengontrol dalam pembuatan kebijakan publik. Kedua, political freedom, yang berarti hak setiap entitas politik dijamin untuk mengekspresikan keyakinan politiknya secara terbuka.

Subscribe to Subscribe to