Ruang gerak koruptor dan obligor BLBI yang ke luar negeri kini makin sempit. Sebab, penandatanganan perjanjian ekstradisi Indonesia dengan Tiongkok hanya tinggal hitungan bulan. Deplu memperkirakan April mendatang perjanjian tersebut akan ditandatangani.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Garut ternyata tak hanya digunakan untuk membiayai operasional dinas Bupati Garut nonaktif Agus Supriyadi, ternyata juga digunakan untuk kepentingan pribadinya. Bupati Garut nonaktif Agus Supriyadi meminta bagian perlengkapan Pemerintah Kabupaten Garut membelikan mobil Nissan X-Trail warna hitam dengan nomor polisi khusus D 46 RS.
Banjir diskon menjelang Imlek juga dinikmati tujuh obligor bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Para pengutang kakap itu terbebas dari akumulasi bunga dan denda Rp 7,07 triliun setelah DPR dan pemerintah sepakat menetapkan nilai utang tujuh obligor BLBI Rp 2,297 triliun Rabu (6/2).
Ketua KPK Antasari Azhar menyatakan lembaganya hanya bisa memanggil seseorang berdasar alat-alat bukti dalam penyelidikan.
Semua pejabat bank sentral saat itu bisa jadi tersangka.
Tim Pencari Terpidana dan Tersangka Korupsi masih memburu 15 koruptor. Selain itu, tim juga masih mengupayakan pengembalian aset sejumlah koruptor yang kini dibekukan di luar negeri.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004, Anthony Zeidra Abidin dan Hamka Yamdu, Selasa (5/2), tidak datang ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka dilaporkan sakit. Padahal, KPK akan memeriksa keduanya terkait aliran dana Bank Indonesia kepada sejumlah anggota DPR.
KPK melanjutkan pemeriksaan saksi dan tersangka kasus aliran dana Bank Indonesia. Kemarin (5/2), lembaga antikorupsi itu memanggil Direktur Hukum BI Oey Hoey Tiong, mantan Direktur BI Paul Sutopo, mantan Direktur BI Hendro Budiyanto, serta dua mantan anggota DPR periode 1999-2004, Antony Zeidra Abidin (AZ) dan Hamka Yandu (HY). Kepala BI Surabaya Rusli Simanjuntak juga ikut diperiksa.
Namanya Sumijan, anak Pak Kemis. Jadilah nama lengkapnya Sumijan bin Kemis. Berbagai pekerjaan pernah dilakoninya. Sebagai tukang ojek; penjual rujak, bakso, dan sate keliling; hingga sopir angkot dan penjual es campur di Bontang, Kalimantan Timur. Namun, tidak seperti es campurnya, yang dingin maknyus, sepak terjang laki-laki kelahiran Ngepeh, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur, itu beberapa tahun terakhir ini justru membuat panas banyak pihak, terutama pejabat Kota Bontang, Kalimantan Timur.