Pengamat kepolisian dari Universitas Indonesia, Bambang Widodo Umar, mengatakan Kepala Kepolisian RI harus mengundurkan diri jika dua pemimpin nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah, tidak terbukti bersalah.
“Itu bisa membendung demonstrasi di seluruh Indonesia.”
Pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tak cukup memuaskan banyak pihak. Mereka berharap pembentukan tim dalam kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah itu bisa berujung pada penggantian Kepala Polri dan Jaksa Agung.
Tindakan penahanan Wakil Ketua (nonaktif) Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, yang menuai kecaman banyak pihak seharusnya menjadi momentum untuk mereformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jika tetap tidak ada perbaikan total, citra polisi akan kian terpuruk di mata masyarakat.
Presiden Tidak Keberatan
Komisi Pemberantasan Korupsi harus berani mengusut kasus Bank Century. Mereka bisa menggunakan bukti rekaman yang dimiliki untuk menguatkan proses penyidikan terhadap berbagai pihak yang diduga terlibat skandal yang menyedot uang negara hingga Rp 6,7 triliun.
Kemarin dia membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) yang beranggotakan sejumlah tokoh masyarakat.
Gencarnya aksi protes dan meluasnya ketidakpuasan publik dalam kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera bereaksi. Kemarin dia membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) yang beranggotakan sejumlah tokoh masyarakat.
UNJUK rasa besar-besaran yang mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mewarnai ibu kota kemarin. Mereka mengecam kriminalisasi dan penahanan terhadap dua pimpinan nonaktif KPK, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah. Demonstrasi tersebut berlangsung di beberapa lokasi di Jakarta.
KAPOLRI Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD), rupanya, kesal terus disebut sebagai ''buaya'' yang melawan ''cicak''. Kemarin (2/11), Bambang menyampaikan permintaan maaf atas munculnya istilah itu dari mulut salah seorang perwira tinggi polisi.
Teten Tolak Gabung, Pilih Pimpin Demo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya merealisasikan usul tokoh-tokoh masyarakat yang dipanggil ke Wisma Negara, Senin malam.
Pembentukan Tim Independen Klarifikasi Fakta dan Proses Hukum Kasus Bibit-Chandra oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memancing reaksi pro dan kontra. Meski demikian, langkah ini diharapkan bisa mengurai kemelut penegakan hukum dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri meminta maaf atas pernyataan ”cicak dan buaya” yang dilansir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji beberapa saat lalu. ”Cicak dan buaya” adalah pernyataan oknum pejabat Polri dan bukan pernyataan institusi Polri.