Pernyataan Pers
- Hati-Hati Kepentingan Politik dan Pelemahan KPK-
Presiden secara resmi menunjuk Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, untuk membentuk panitia seleksi (pansel) ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemerintah beralasan seleksi ini dilakukan menyusul penolakan Komisi III DPR terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pelaksana Tugas Pimpinan KPK. Perppu ini merupakan dasar pengangkatan Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai pelaksana tugas ketua KPK.
Pembentukan panitia seleksi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ditentang. Pemilihan ketua baru dikhawatirkan justru akan menghambat kinerja lembaga yang kini tengah mengusut kasus besar, khususnya yang berkaitan dengan pemerintah dan DPR.
Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho serta Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Febri Diansyah menyampaikan penolakan itu di Jakarta, Minggu (4/4).
Gaji besar ternyata tidak menjamin seorang pegawai negeri tidak melakukan korupsi. Berapa pun besar gajinya, jika mentalnya sudah buruk, korupsi tetap akan terjadi. Peningkatan remunerasi sebagai cara reformasi birokrasi ternyata terbukti gagal.
Munculnya kasus mafia pajak yang hari-hari ini terus dibicarakan tentunya sangat melukai perasaan para wajib pajak. Perasaan luka ini tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Pemerintah harus mengambil tindakan tegas kalau tidak ingin kepercayaan para wajib pajak turun ke titik paling bawah. Namun, tidak boleh berhenti di tindakan tegas saja, pemerintah harus segera menindaklanjutinya dengan melakukan reformasi pajak secara menyeluruh agar kasus serupa tidak terulang pada masa yang akan datang.
Tidak ada yang ditakuti oleh Don Vito Corleone, seorang pemimpin mafia di Amerika Serikat, selain mati dan pajak. Dalam film The Godfather era tahun 1972 yang dibintangi Al Pacino, dikisahkan betapa berkuasanya keluarga Corleone dalam menguasai bisnis kasino dan bisnis ilegal lain, tetapi tidak berkutik ketika di jerat hukum karena mengemplang pajak.
Komisaris Jenderal Susno Duadji bisa dikatakan sebagai seorang whistleblower atau bukan? Susno menyampaikan informasi keberadaan mafia hukum dalam tubuh Polri kepada Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum. Menurut Susno, ada empat perwira Polri dan seorang di luar Polri yang diduga menjadi makelar kasus pencairan dana sebesar Rp 25 miliar pada rekening milik terdakwa Gayus Tambunan, anggota staf Direktorat Jenderal Pajak.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2010, belanja negara yang dibiayai dari penerimaan perpajakan telah mencapai 71 persen. Sebaliknya, porsi pembiayaan dari utang luar negeri kian menyusut. Betapa perpajakan kian penting— yang menunjukkan bahwa kita semakin mandiri—terlihat juga dari porsinya yang mencapai 78 persen dari keseluruhan penerimaan negara.
Pasca penyerahan diri di Singapura, tersangka Gayus P. Tambunan (GT) menjadi tokoh sentral dalam membongkar mafia hukum dan mafia perpajakan. Dengan membongkar mafia perpajakan, bisa jadi akan terkuak dengan siapa GT bekerja sama. Bahkan, adakah oknum aparat perpajakan yang menggunakan modus kejahatan seperti GT.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mau hanya berkutat pada Ibrahim (hakim Pengadilan Tinggi Urusan Tata Negara/PT TUN) dan Adner Sirait (pengacara PT Sabar Ganda) dalam kasus suap. Lembaga antikorupsi itu segera memeriksa Arifin Marpaung dan Santer Sitorus, dua hakim anggota rekan Ibrahim.
''KPK akan menyelidiki apakah kasus suap berhenti pada dua orang itu,'' kata Juru Bicara KPK Johan Budi Sapto Prabowo di Jakarta kemarin (4/4).
Pengungkap kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan, Komjen Susno Duadji, gemas dengan penanganan perkara yang dianggapnya masih sebatas menyentuh para aktor kecil.
Dalam beberapa hari ke depan mantan Kabareskrim Mabes Polri itu akan membuka nama sutradara utama kasus mafia pajak tersebut. Nama ini diduga terkait dengan mantan petinggi Polri.
Kuasa hukum Susno Duadji, Zul Armain, menjelaskan bahwa kliennya akan memberikan data itu kepada pihak yang dipercayainya. ''Mungkin satu atau dua hari lagi,'' katanya saat dihubungi kemarin (4/4).