Kejagung Panggil Sejumlah Menteri; Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Merpati

Kejaksaan Agung berencana memanggil sejumlah menteri yang  memutuskan pembelian pesawat MA-60 milik Merpati Nusantara Airlines. Pemanggilan itu untuk memperjelas dugaan penggelembungan dana (mark up) dan tindak pidana korupsi dalam pembelian pesawat buatan Xian Aircraft Company China tersebut.

“Secara pasti, siapa yang dipanggil tergantung Jampidsus (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus),” kata Wakil Jaksa Agung, Darmono, di kantornya, Jumat (27/5).

Studi Banding Anggota DPR; Kunjungan Kerja atau Jalan-jalan?

STUDI banding ke luar negari, kunjungan kerja atau jalan-jalan dibiayai negara? Begitulah pro-kontra yang muncul di masyarakat dalam menyikapi kegiatan studi banding anggota DPR ke luar negeri. Pro-kontra - yang tidak mempermasalahakan nama kegiatan tersebut - muncul karena kegiatan yang dilakukan ke beberapa negara di lima benua (Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Afrika) itu menghabiskan biaya yang sangat besar. Apalagi bila dikaitkan dengan kondisi negeri ini yang masih terdapat kemiskinan dan minimnya sarana prasarana yang mendasar bagi rakyat.

Tim Demokrat Jemput Nazaruddin

Pemerintah Ikut Menelusuri : SMS dari Singapura Hanya ’’Hoax’’

DPP Partai Demokrat (PD) memutuskan membentuk tim khusus untuk mencari dan memulangkan mantan Bendahara Umum DPP PD Muhammad Nazaruddin setelah Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono meminta para petinggi partainya menjemput Nazaruddin dari Singapura.

Menurut Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD, Andi Nurpati, pembentukan tim khusus ini merupakan tindak lanjut Ketua Umum PD, Anas Urbaningrum, setelah pertemuan antara pengurus teras DPP dengan Ketua Dewan Pembina, Sabtu (28/5) malam.

Melancong dengan Fasilitas Eksekutif

DEWAN Perwakilan Rakyat (DPR) tak henti-hentinya dicerca publik lantaran sering melancong ke berbagai negara. Studi banding bagi DPR hanyalah kedok demi melegalkan hasrat berwisata menggunakan biaya Negara.

Kongsi Anas-Nazar Ditelusuri; Demokrat Rapat Tanggapi SMS Gelap

Partai Demokrat (PD) menelusuri kongsi bisnis yang dibangun oleh Anas Urbaningrum dengan mantan bendahara umum partai itu, Muhammad Nazaruddin.

Anas, ketua umum PD, dikabarkan membangun perkebunan kelapa sawit bersama Nazaruddin di Provinsi Riau.
"Kami sedang mendalami informasi itu, apakah benar ada bisnis seperti itu atau tidak," ujar sekretaris Divisi Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, kemarin.

Satgas Minta Adang Bantu Pulangkan Nunun

Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mendesak mantan Wakapolri Komjen (Purn) Adang Daradjatun membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memulangkan Nunun Nurbaeti dari Singapura.
Adang adalah suami Nunun, tersangka dalam kasus suap terhadap anggota DPR RI periode 2004-2009 dalam pemilihan Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia (DGSBI) Miranda S Goeltom.

Soal Sanksi 10 Anggota; Pimpinan DPR Tunggu BK

Pimpinan DPR RI tidak mau menanggapi rumor terkait 10 anggota DPR yang terancam terkena sanksi dari Badan Kehormatan (BK). ''Pimpinan DPR hanya menerima aspek yang disampaikan oleh BK. Terkait masalah 10 anggota itu, kita jalani sesuai mekanisme yang ada. Saya tidak mau menanggapi rumor yang berkembang di luar,'' kata Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan usai dialog dengan Persatuan Perangkat Daerah Indonesia (PPDI) di Purbalingga, kemarin.

Tersangka Jatirunggo Kemungkinan Bertambah

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jateng Untung Arimuladi menyatakan, penyidikan terhadap kasus korupsi pengadaan lahan pengganti hutan yang terkena proyek jalan tol Semarang-Ungaran masih berlanjut.

Nunun Hanya Vertigo

Mantan sekretaris pribadi Nunun Nurbaeti, Sumarni, mengaku mengetahui mantan bosnya menderita penyakit vertigo, bukan amnesia berat seperti yang selama ini disampaikan oleh keluarga Nunun.
Hal itu dikatakan Sumarni saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Ni Luh Mariani dkk di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat (27/5).

Menpora Diperiksa Pekan Depan

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Mallarangeng, pekan depan. KPK sudah menentukan jadwal untuk memeriksa Andi, yakni Selasa (31/5) mendatang.
”31 Mei Pak Menpora diperiksa,” ujar Ketua KPK, Busyro Muqoddas di kantor KPK, Jumat (26/5).

Subscribe to Subscribe to