Kemerdekaan berwajah ganda, selalu. Yang terjadi sekitar tahun 1947, dua tahun setelah negeri ini menyatakan diri merdeka, bisa menjadi contoh. Ketika itu, menurut Kwee Thiam Tjin, banyak bermunculan ”djamino-djamino” dan ”djoliteng-djoliteng”.
Kwee Thiam Tjin adalah wartawan kelahiran Pasuruan bernama pena Tjamboek Berdoeri yang perigel menulis dalam Melayu-Tionghoa. Djamino dan djoliteng adalah julukan yang dia berikan untuk orang-orang yang mendadak kaya dan berkuasa di masa revolusi kemerdekaan, seperti seorang kenalannya.