Legislasi yang Mati Rasa

Dua kali lagi matahari menghampiri ufuk barat, tahun 2008 segera berlalu. Artinya, dalam hitungan jam kita akan bersulang dengan tahun 2009. Sepanjang tahun 2008, praktik penyelenggaraan negara meninggalkan serangkaian catatan penting, termasuk dalam proses legislasi atau pembentukan undang-undang. Di antara catatan tersebut: maraknya penolakan masyarakat atas produk legislasi yang dihasilkan Presiden dan DPR.

KPK Antisipasi Maraknya Politik Uang dalam Pemilu 2009

Yang Rugikan Keuangan Negara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memasang mata dan telinga untuk mengantisipasi kemungkinan maraknya politik uang dalam Pemilu 2009. Yang menjadi target adalah para politisi yang menggunakan uang negara.

Profil Hakim Agung yang Akan dilantik dan Proses Seleksi Pimpinan MA

Mahkamah Agung akan melantik enam hakim agung baru yang lolos dari seleksi Komisi Yudisial dan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. Menurut rencana, Wakil Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa akan melantik keenam hakim agung tersebut pada pukul 10.00 WIB di gedung Mahkamah Agung, Selasa 30 Desember 2008.

Dugaan Setoran Dana Abadi Umat untuk Menteri Agama

Pendahuluan
Menurut Undang-Undang 13 No 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji, Dana Abadi Umat merupakan sejumlah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan Dana Abadi Umat dan/atau sisa biaya operasional penyelenggaraan ibadah haji serta sumber lain yang halal dan tidak mengikat.

Konspirasi Dibalik SP3 Kasus Illegal logging di Riau

Pernyataan Pers
Panggil Kapolda dan Jerat Pelaku Illegal dengan UU Korupsi

Dikeluarkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus illegal logging yang dilakukan oleh 13 perusahaan kayu di Riau oleh Kepolisian Daerah Riau merupakan preseden buruk di akhir tahun terhadap upaya penegakan hukum lingkungan hidup dan pemberantasan illegal logging yang dikampanyekan oleh pemerintah. Patut diduga kuat adanya konspirasi di balik keluarnya SP3 tersebut.

Kriminalisasi dan Kekerasan Terhadap Pelapor Kasus Dugaan Korupsi Kembali Terjadi

Pernyataan Pers Bersama

Hingga saat ini, perlindungan terhadap pelapor kasus dugaan korupsi masih minim. Hal ini terlihat dari masih adanya kriminalisasi dan kekerasan terhadap pelapor. Kekerasan kali ini menimpa aktivis KMRT (Koalisi Mahasiswa dan Rakyat Tasikmalaya) ketika akan melakukan audiensi dengan DPRD Tasikmalaya pada 26 Juni 2008. Audiensi dilakukan terkait kasus dugaan korupsi DAK (Dana Alokasi Khusus) Pendidikan Tasikmalaya tahun 2007. Para aktivis KMRT ini mengalami pemukulan, pengeroyokan, intimidasi dan pengusiran oleh oknum anggota IGORA (Ikatan Guru Olah Raga) Tasikmalaya.

Dana Kampanye Rawan Gunakan Rekening Liar

Lembaga penggiat gerakan antikorupsi Indonesia Corruption Watch dan Centre for Electoral Reform mensinyalir munculnya rekening liar sebagai penampung dana kampanye Pemilihan Umum 2009. Badan Pengawas Pemilu serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan diminta mewaspadai kemungkinan penggunaan rekening di luar rekening khusus dana kampanye yang harus dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum.

Menyelamatkan Miliaran v Menghabiskan Miliaran

Januari 2008, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan nakhoda baru Antasari Azhar memulai kiprahnya. Ibarat mobil, KPK sudah masuk gigi lima. Analisis akhir tahun 2008 bidang lembaga hukum berikut ditulis guru besar hukum tata negara Unmer Malang, Prof Dr Samsul Wahidin.

"Cacat" UU Mahkamah Agung

Pengesahan Rancangan Undang-Undang Mahkamah Agung pada Kamis (18/12) malam agaknya memang mempertegas adanya politik transaksional di Dewan Perwakilan Rakyat. Di sinilah kewenangan legislasi ”dijual” untuk kepentingan sekelompok orang. Di titik tertentu dapat berwujud pengkhianatan konstitusional terselubung.

Surat Pengaduan ke BK DPR, soal Dugaan Pelanggaran Tatib DPR dalam Pembahasan RUU MA
dprSelasa 23 Desember 2008, sekitar pukul 14.30 WIB, ICW menyerahkan pengaduan pada Badan Kehormatan (BK) DPR atas dugaan pelanggaran tata tertib dan kode etik DPR dalam rapat paripurna pembahasan RUU Mahkamah Agung oleh Agung Laksono.
Pada prinsipnya, Agung Laksono diduga melanggar sejumlah pasal-pasal di tata tertib DPR dan kode etik DPR, yang menjadi salah satu alasan mengatakan UU MA cacat Hukum. Setelah pelaporan pada BK  DPR ini, ICW akan mengajukan Judicial Review (uji formil) ke Mahkamah Konstitusi.
 
Berikut surat pengaduan tersebut...
Subscribe to Subscribe to