Erni Kartini

Di tengah minimnya aktivis perempuan yang bergerak dalam isu agraria tidak membuat semangat Erni Kartini surut. Perempuan kelahiran Tasikmalaya, tujuh April 1983 ini menganggap bahwa reforma agraria adalah satu-satunya jalan untuk Indonesia jika ingin terlepas dari belenggu konflik agraria.

Pengetahuan tentang agraria sudah didapatnya sejak masih di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM). Kematangan Erni dalam berorganisasi sudah teruji sejak dia bergabung dengan Forum antar Pelajar (Forkap) Tasik tahun 2001 dan Forum Pelajar Mahasiswa untuk Rakyat tahun 2003. Langkahnya untuk menjadi pejuang agraria kian mantap pada saat bergabung dengan Serikat Petani Pasundan (SPP/2003).

Sejak di SPP Erni sudah mulai melakukan kerja-kerja advokasi. Beliau terlibat aktif untuk mendorong lahirnya Rancangan Peraturan Daerah tentang Pendataan dan Pengelolaan Tanah Negara. Selain itu, terlibat untuk mendorong agar anggaran daerah dikucurkan untuk kesejahteraan rakyat. Petani-petani yang dikriminalisasi oleh pihak kehutanan dan Perkebunan juga diadvokasi olehnya.

Sekarang Erni ingin berjuang bersama petani melalui parlemen. Faktor utama yang mendorong Erni untuk maju menjadi calon legislatif adalah minimnya kebijakan, khususnya kebijakan daerah yang mendukung petani. Maju dengan Visi memperjuangkan reforma agraria menunjukkan bahwa dia masih konsisten atas perjuangannya selama ini. Salah satu targetan dari Erni jika duduk menjadi anggota dewan adalah membuat Peraturan Daerah tentang Pengelaolaan Tanah Negara. Petani yang sudah berhasil mendapatkan tanah maka harus diberi program pendukung, seperti pupuk murah, pembentukan koperasi dll.

Erni Maju menjadi calon legislatif dari Partai Golkar dengan No.urut tiga (3). Daerah pemilihannya adalah Dapil tujuh (7), yaitu Kecamatan Bojonggambir, Puspahiang, Salawu, Sodonghilir dan Taraju.

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan