Website: http://binnybuchory.wordpress.com/

Bagi seorang Binny Bintarti Buchori, pengalamannya berkecimpung di lembaga swadaya masyrakat (LSM) bertaraf internasional selama 20 tahun tentunya akan menjadi modal yang baik ketika dia akhirnya memilih untuk masuk dalam partai politik. Tidak tanggung-tanggung, mantan Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development (Infid, 1998-2005) ini memilih Partai Golkar sebagai “pelabuhan” politiknya. “Kalaupun saya memilih Partai Golkar, karena partai politik ini dikenal sebagai partai politik yang memiliki program-program kerja yang nyata, dan tidak mengandalkan figur ketokohan,” ujar Master on Librarianship and Information Study, University College of Wales, United Kingdom (1988) ini.

Pengetahuan dan keahlian perempuan yang lahir di Bandung, 1 Maret 1958, itu di bidang globalisasi, kemiskinan dan kebijakan sosial ternyata sinkron dengan apa yang yang telah menjadi cita-cita perjuangan Partai Golkar.

Menurut Binny, selama ini Indonesia belum memiliki kebijakan yang fokus pada masalah-masalah sosial (social policy). Kalaupun ada, kebijakan seperti Askes maupun Jamkeskin, itu hanya bisa dinikmati masyarakat yang memiliki kategori tertentu. “Kita butuh sistem kesejahteraan yang menyeluruh di mana seluruh warga negara bisa menikmati fasilitas itu tanpa adanya diskriminasi,” ujar Ketua Dewan Penyantun Sekolah Tinggi (STF) Driyarkara itu.

Atas idenya itulah, wajar jika Binny yang pernah menjadi pembicara pada Promotion of Pro Poor Budget in Indonesia di Manchester Institute of Innovation Research, University of Manchester (2008), saat ini dikenal luas oleh kalangan pemerintah nasional dan daerah. “Dua puluh tahun saya berkecimpung di LSM, dan akhirnya saya memilih untuk masuk dalam parpol. Sebagai kelompok masyarakat sipil, tugas LSM dan parpol adalah sama-sama memperjuangkan perubahan yang baik bagi bangsa, dan saya akan fokus untuk itu,” ujar anggota Tim Indonesia Bangkit tersebut. (M Kardeni)