Ananta Wahana

Dalam menjalankan tugasnya, Ananta seringkali berseberangan dengan teman sejawatnya yang lain. Ananta yang sejak semula mengusung misi pluralisme kerap mendapat teguran dari beberapa rekannya. Tidak tanggung-tanggung, ia hampir dipecat ketika mencoba mengangkat isu toleransi beragama. Namun, ancaman tersebut tidak lantas mengurungkan niat Ananta untuk mengangkat pluralisme beragama di Banten.

Kiprahnya di dunia politik terbilang berani. Baru-baru ini, Ananta membongkar kasus dugaan korupsi yang terjadi di lembaga tempatnya bekerja. Umat lingkungan Maria Regina Caeli, Kelapa Dua ini menemukan indikasi laporan keuangan reses anggota DPRD Provinsi Banten manipulatif. Motifnya membongkar kasus tersebut semata-mata untuk mengedepankan kejujuran dan keterbukaan. “Dalam politik, kejujuran dan keterbukaan sangat diperlukan,” katanya.

Ternyata, ancaman pemecatan bukan hal baru bagi Ananta. Dia pernah benar-benar harus angkat kaki dari sebuah perusahaan karena sikapnya yang vokal itu. Ananta mengaku, DPR merupakan lahan basah yang menggiurkan. Namun dirinya berusaha menolak berbagai macam suap.

Meski sering absen dalam berbagai kegiatan lingkungan gereja, ia mengupayakan agar permasalahan di lingkungan bisa dibawa ke forum yang lebih tinggi. “Saya termasuk umat yang hampir merah karena jarang hadir, tetapi juga diusahakan untuk hadir dalam setiap kegiatan. Saya coba mengangkat persoalan-persoalan lingkungan ini di tingkat yang lebih tinggi, yaitu tingkat DPRD,” tutupnya.

* dimuat di majalah WARNA edisi Juni 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan