Tokoh Publik Antikorupsi 2017 Pilihan ICW

Foto: Republika
Foto: Republika

Antikorupsi.org, Jakarta, 8 Januari 2018 – Indonesia Corruption Watch (ICW) baru saja mengumumkan terpilihnya salah satu tokoh publik yang selama ini aktif menyuarakan pesan antikorupsi. Ia terpilih sebagai tokoh publik antikorupsi 2017 pilihan ICW dengan berbagai tahapan seleksi. Dari 44 nama tokoh publik yang diusulkan, terpilih satu nama yang tak asing lagi di telinga kita. Ia adalah Najwa Shihab, news anchor Program Mata Najwa di salah satu televisi swasta.

Pengumuman ini disampaikan ICW dalam konferensi pers bersama salah satu Panitia Seleksi (pansel) Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2015-2019, Betty Alisjahbana; Wakil Koordinator ICW, Ade Irawan; dan staf Divisi Penggalangan Publik ICW, Liska Fauziah. Dalam kesempatan ini disampaikan alasan mengapa Najwa Shihab terpilih sebagai tokoh publik antikorupsi 2017.

“Setelah melalui beberapa tahapan seleksi dan menjaring dari 44 nama tokoh publik yang diusulkan, akhirnya terpilih Najwa Shihab sebagai tokoh publik antikorupsi 2017. Pilihan ini didasarkan atas kiprah Najwa Shihab yang memiliki jiwa sosial tinggi, paham dengan kondisi Indonesia saat ini khususnya persoalan korupsi, serta merupakan representasi generasi muda,” ungkap Betty Alisjahbana.

Betty Alisjahbana adalah salah satu pansel dalam pemilihan tokoh publik antikorupsi 2017 pilihan ICW. Selain Betty, adapun dua nama lain yang tergabung dalam pansel tokoh publik antikorupsi 2017 guna menjaga objektivitas penilaian ICW, yakni Dr Zainal Arifin Mochtar S.H., LL.M (Akademisi Fakultas Hukum dan Ketua Pusat Kajian Antikorupsi UGM) dan Budi Setyarso (Pemimpin Redaksi Harian TEMPO). Indikator atau kriteria yang digunakan dalam memilih kandidat tokoh publik antikorupsi 2017 adalah berintegritas, rekam jejak atau kepedulian dengan isu korupsi, memiliki pengaruh yang luas, artikulatif serta komunikatif, dan dapat diterima semua kalangan.

“Ada 44 nama tokoh publik yang mana diantaranya berprofesi sebagai penyanyi, pemain film, sutradara, wartawan, artis, penulis, aktivis sosial media yang memiliki follower banyak, yang semuanya dapat dikatakan tokoh publik. Akan tetapi dalam penilaian, yang dilihat lebih pada kepemilikan sebuah program untuk masyarakat luas. Dan terpilihnya Najwa Shihab”, kata Betty Alisjahbana.

Sementara itu Ade Irawan mengatakan bahwa tahun 2017 adalah fase awal bagi ICW untuk mencoba mendapuk seseorang sebagai tokoh publik antikorupsi. Harapannya adalah tokoh publik yang terpilih dapat menyebarkan pesan-pesan antikorupsi sehingga dapat meningkatkan kepekaan masyarakat mengenai korupsi, serta dapat menjadi panutan/contoh bagi masyarakat untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai integritas.*** (Dewi)

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan