Saatnya Kejujuran Memimpin Negeri Ini

Sedikitnya 44 elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih dan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mengampanyekan semua rakyat untuk menyuarakan kejujuran.

Pada malam pergantian tahun 2009 menuju 2010, sebelum meniup terompet dan alat bunyi-bunyian, seluruh rakyat Indonesia agar mengawalinya dengan menyerukan, ”Saatnya Kejujuran Memimpin Negeri Ini” dan menyanyikan ”Katakanlah, Katakan Sejujurnya”.

Tim Kolektif Gerakan Indonesia Bersih (GIB), seperti Yudi Latif, Effendi Gazali, Usman Hamid, Izzul Muslimin, Ray Rangkuti, Chalid Muhammad, Syaiful Bahri, dan Usman Yasin pencetus gerakan 1 juta facebookers dukung Bibit-Chandra menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Ruang Wartawan DPR, Senin (21/12).

Terkait adanya tuduhan bahwa aksi 9 Desember dibiayai dua mantan menteri Kabinet Indonesia Bersatu (1) yang berkhianat pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, GIB menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar.

”Pemakaian istilah ’menteri berkhianat’ justru menyudutkan Presiden SBY karena pernah meninggalkan kabinet yang belum selesai bekerja dan menantang Presiden Megawati dalam pemilu,” kata Usman, yang juga Koordinator Badan Pekerja Kontras, saat membacakan pernyataan pers GIB.

Effendi Gazali juga menegaskan, GIB dan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menuntut KPK dan aparat penegak hukum segera menuntaskan semua kasus korupsi, seperti kasus Century, kasus pengadaan gerbong kereta api dari Jepang di Departemen Perhubungan, dan dugaan penggelapan pajak.

Chalid Muhammad juga meminta siapa pun yang terlibat dalam kasus Century untuk mengatakan sejujurnya siapa yang memerintahkan, melakukan koordinasi, atau bertanggung jawab.

Kemarin di Manado, Sulawesi Utara, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Marwan Effendy menduga sekitar 10 persen dana APBN 2009 sebesar Rp 800 triliun lebih dikorupsi oleh para pelaku, antara lain pejabat dan anggota legislatif, dari tingkat kabupaten sampai pusat.(zal/sut)

Sumber: Kompas, 22 Desember 2009

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan