Menguak "Gayus" Melalui Kamera

Korupsi selalu dilakukan secara diam-diam, di bawah meja dengan transaksi secara bisik-bisik tanpa catatan, apalagi rekaman. Karena itu, wartawan dengan kamera bisa dengan tidak sengaja atau kebetulan menguak sebuah perkara korupsi.

Seperti juga yang dialami fotografer Kompas, Agus Susanto, dan wartawan olahraga Kompas, Gatot Widakdo, yang meliput CommonwealthBank Tournament of Champions 2010 yang berlangsung di Westin Hotel, Bali bersama rekan lainnya, Susi Ivvaty.

Lewat lensa kamera, Agus dan Gatot berhasil merekam gambar orang mirip terdakwa kasus mafia hukum Gayus HP Tambunan yang sedang menonton pertandingan tenis itu.

Agus, yang secara maraton meliput balap sepeda dan dilanjutkan tenis, mendengar desas-desus dari sesama fotografer bahwa Gayus berada dalam ballroom Westin Hotel, yang disulap menjadi stadion indoor.

Sebagai wartawan berpengalaman, Agus tidak meremehkan informasi itu. Saat berada di dalam gedung, yang pertama dilakukan adalah mencari Gayus. Dengan insting yang dimiliki, dia lalu mengamati seluruh tribun dari kejauhan. Memetakan kemungkinan posisi seorang tersangka korupsi jika ikut menonton.

Awalnya hanya dengan memakai pengamatan mata telanjang, Agus tidak menemukan Gayus. Lalu, dia memakai lensa 300 milimeter untuk pemantauan karena obyek berada dalam jarak lebih dari 50 meter.

Tidak mudah mendapatkan seorang Gayus. Agus harus berpindah posisi sampai tiga kali hingga menemukan seorang yang mirip Gayus dengan mengenakan jaket hitam dan berkacamata. Meskipun tidak mau gegabah memastikan yang dipotret adalah Gayus, dia tetap mengambil gambar hingga ratusan frame.

Kebetulan
Berbeda dengan Agus, Gatot tidak pernah menyadari kamera video yang dibawanya berisi gambar seseorang mirip Gayus yang sedang menonton tenis pada hari pertama. Padahal, gambar ini sangat penting karena bisa mengungkap fakta bahwa ”Gayus” sudah tidak berada di penjara sejak Kamis (4/11), bukan Jumat (5/11) seperti keterangan aparat yang menjadi tersangka karena mengizinkan Gayus meninggalkan kamar tahanannya.

Orang mirip Gayus itu terekam pada pertandingan hari pertama antara petenis China Li Na dan petenis Jepang Kimiko Date Krumm, Kamis (4/11).

Adanya potongan video yang berisi gambar orang mirip Gayus itu baru disadari saat pengeditan video on demand (VOD) untuk melengkapi artikel sosialita Ana Ivanovic, yang terbit hari Minggu (14/11).

Akhirnya, tim Desk Multimedia Kompas memutuskan untuk menerbitkan video memuat orang mirip Gayus itu di Kompas.com sebagai fakta baru. Tujuannya tidak lain untuk memudahkan aparat dalam menegakkan hukum sesuai fakta.

Namun sebenarnya, menguak kasus korupsi bukan monopoli wartawan. Semua warga bisa melakukan hal yang mulia itu. Tak wajib punya kamera, cukup dengan kesaksian, jika ingin memerangi korupsi yang menjadi akar kemiskinan di negeri ini. [Buyung W Kusuma]
Sumber: Kompas, 15 November 2010

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan