Keluarga Tempat Mengembangkan Budaya Antikorupsi

Bandung, antikorupsi.org (04/11/2015) –Kampanye penyadaran akan bahaya korupsi saat ini semakin beragam, salah satunya kegiatan acara Webinar Parenting Antikroupsi yang diadakan di kota Bandung, Sabtu (31/10/2015).

Kegiatan yang dipusatkan di Cafe Happy Cow jalan Palasari No 30, Bandung ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Antikorupsi yang jatuh pada 9 Desember mendatang. Indonesia Corruption Watch (ICW) ambil bagian dari kegiatan ini, diwakili oleh staf Divisi Jaringan Nida Zidny Paradhisa, sebagai narasumber dalam diskusi ini.

“Kegiatan ini sangat penting, karena keluarga memiliki peran yang strategis dalam membangun budaya antikorupsi,” ujar Nida.

Menurut Nida, diskusi ini dikemas layaknya ngobrol santai di tengah tempat terbuka. Ditambah dengan narasumber yang berkompeten seperti Diana dari komunitas Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Cimahi serta Khamsa Noory M.Psi (Psikolog).

Nida menjelaskan, dalam paparanya yang bertemakan ‘Perempuan, Keluarga dan Korupsi’, stereotipe di masyarakat, perempuan lebih memiliki jiwa ketaatan dibandingkan laki-laki. Namun, hal ini tidak berlaku pada tindak pidana korupsi. Kenyataanya, perilaku korupsi tidak mengenal jenis kelamin. Baik laki-laki maupun perempuan bisa melakukan korupsi.

Tidak sedikit perempuan yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dengan modus yang beraneka ragam diantaranya korupsi yang dilakukan bersama keluarga. “Maka penting strategi pemberantasan korupsi dengan melibatkan peran keluarga. Karena itu keluarga merupakan salah satu lingkungan yang tepat dalam mempertahkan budaya antikorupsi,” kata Nida.

Namun, celakanya jika keluarga mengembangkan budaya koruptif sejak din, maka lambat laun akan membentuk pola yang koruptif juga. Penting bagi keluarga menjadi bagian dari inti pencegahan korupsi.

Kedepannya, kegiatan parenting antikorupsi ini diharapkan mampu menjadi media yang bermanfaat bagi civil society dalam berbagi tips terkait peranan keluarga dalam pencegahan korupsi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

“Kegiatan parenting ini bisa menjadi wadah untuk menyebarkan banyak ilmu dan manfaat kepada masyarakat luas dalam gerakan antikorupsi,” tegasnya. (Nida-Ayu-Abid)

 

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan