Guru Rawan Dipolitisasi

Jakarta, antikorupsi.org (06/10/2015) – Guru adalah kelompok yang rentan menjadi alat politisi dan mesin kemenangan partai dalam pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah (pilkada). Terlebih Desember mendatang. Indonesia akan mengadakan pesta demokrasi serentak (pilkada) di hampir seluruh penjuru daerah.

Hal ini disinyalir oleh Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan. “Mendekati Pilkada biasanya guru dimanfaatkan sebagai alat kampanye,” katanya saat menjadi menjadi moderator dalam konfrensi pers menyambut Hari Guru Sedunia, di Jakarta, Senin (05/10/2015).

Guru merupakan profesi yang jumlahnya paling banyak di Indonesia. Tidak jarang, banyak guru yang diperalat dalam kampanye dan diiming-imingi kesejahteraan jika kandidat atau petahana terpilih nanti. “Seharusnya guru bersikap netral, tidak boleh memihak salah satu pasangan calon, apalagi sampai jadi tim sukses. Karena belum tentu benar apa yang dijanjikan akan dilaksanakan,” tegasnya.

Ade menghimbau, agar Pemerintah pusat dapat membuat surat edaran bagi guru yang dipaksa memenangkan kandidat partai. Hal sebagai bentuk antisipasi agar guru tidak dapat dipolitisasi selama jelang, saat dan pasca pemilu.

Penasehat Persatuan Guru Swasta Indonesia (PGSI) Suparman juga menegaskan hal yang sama Menurutnya, politisasi guru sudah terjadi di mana-mana. Saat ini sudah banyak guru yang diperalat oleh kekuatan politik baik di daerah maupun di nasional. “Karena guru bergerak di bidang yang ‘seksi’ menurut para politisi. Maka menjadi lahan basah untuk dipolitisasi,” ujarnya.

Tidak jarang mereka menjual isu pendidikan gratis sebagai lahan kampanye. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan perbaikan sistem mutu dan kerja guru.

Dia menegaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut para guru juga harus memiliki sikap dan kekuatan politik resistensi. Hal ini bertujuan guna menahan masuknya kekuatan politisasi kepada guru-guru yang mudah terhasut bujukan politik.

“Guru menjadi tokoh yang mudah menarik hati masyarakat. Karena kebanyakan masyarakat akan mengikuti arahan para guru,” ujarnya. (Ayu-Adnan)

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan