Perang terhadap korupsi, dikampanyekan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Dalam kunjungannya ke Indonesia, 9-10 November 2010, beberapa kali Obama menyatakan dukungannya terhadap upaya pemberantasan korupsi.

"Korupsi harus dibasmi dengan dibarengi komitmen untuk sebuah transparansi dan melindungi kebebasan di sebagai penghargaan para pahlawan di Hari Pahlawan yang menjadi penanda dari awal kemerdekaan Indonesia," katanya, dalam kuliah umum di Universitas Indonesia, Rabu (10/11).

Pernyataan itu merupakan penegasan dari pemerintah Amerika Serikat, yang telah secara nyata menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. "Saya percaya Presiden Obama serius ketika berjanji untuk mendukung tranparansi dan memerangi korupsi di Indonesia. Tidak sekedar lip service seperti halnya pemimpin dan politisi di negeri ini," ujar Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, usai menghadiri kuliah umum Obama.

Emerson mengungkapkan, selama ini Amerika telah memberikan bukti nyata berupa bantuan di bidang pemberantasan korupsi, khususnya pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh pemerintah AS kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Kejaksaan Agung. "FBI juga seringkali dilibatkan oleh KPK dalam hal perburuan terhadap para koruptor beserta asetnya," ujar Emerson.

Emerson menegaskan, pemerintah AS diharapkan dapat menekan pemerintah Indonesia untuk lebih serius dalam pemberantasan korupsi. "Kita sendiri berharap pemerintah AS dapat terus mendukung dan meningkatkan program pemberantasan korupsi di Indonesia khususnya penguatan terhadap KPK yang saat ini sedang menghadapi sejumlah persoalan," cetusnya.

Bila pemerintah Indonesia belum juga menunjukkan itikad baiknya dalam menjerat koruptor dan mencegah praktik-praktik korupsi terjadi, menurut Emerson, pemerintah AS dapat segera menghentikan aliran bantuan. "Program bantuan antikorupsi bisa dihentikan seperti halnya pernah terjadi dalam program bantuan militer kepada TNI," tukasnya.