Anggaran Dewan Terus Dipangkas

Setelah kasus korupsi menyeret 38 mantan anggota DPRD Sidoarjo periode 1999-2004 sebagai tersangka, anggaran DPRD Sidoarjo terus turun. Penurunan terjadi sejak tahun anggaran 2004. Tahun 2005 ini pun anggaran wakil rakyat dipastikan drop.

Menurut Sekretaris DPRD Sidoarjo Pono Subiyanto, anggaran dewan maupun Sekretariat Dewan Sidoarjo turun pada dua tahun terakhir. Pada 2002, total anggaran setwan dan dewan mencapai Rp 17,08 miliar, kemudian naik fantastis 69 persen pada 2003 menjadi Rp 29,88 miliar. Dan sebagai catatan, anggaran ini akhirnya berbuah kasus korupsi senilai Rp 20,287 miliar di pos anggaran pengembangan sumber daya manusia (SDM).

Pada 2004, anggaran dewan dan setwan turun 10 persen menjadi Rp 26,11 miliar. Anggaran itu pun masih dipotong Rp 9 miliar saat perubahan anggaran keuangan (PAK). Lantas, pada akhir tahun anggaran, masih terdapat sisa anggaran Rp 8 miliar yang dikembalikan ke kas daerah.

Pada 2005 ini, dewan, agaknya, juga masih trauma. Buktinya, anggaran dewan juga masih turun dari anggaran tahun 2004 menjadi Rp 23,00 miliar pada 2005 ini.

Pengeluaran terbesar pada pos anggaran dewan 2005 ini ialah tunjangan pimpinan dan anggota dewan Rp 2,8 miliar, belanja barang dan jasa Rp 2,23 miliar, belanja perjalanan dinas Rp 750 juta, belanja pemeliharaan Rp 2,3 miliar, serta belanja operasional dan pemeliharaan Rp 10,1 miliar. Dari jumlah Rp 10,1 miliar itu, sekitar Rp 8 miliar digunakan untuk pembayaran upah dan gaji.

Dari tahun 2004 ke 2005 ini, terjadi penurunan lagi sekitar 11 persen, papar Pono.

Ketua DPRD Sidoarjo Arly Fauzi membenarkan adanya penurunan itu. Dia menyatakan komitmen untuk terus menekan anggaran dewan agar tidak terus menjadi sorotan masyarakat. Pengurangan-pengurangan anggaran ini akan dilakukan pada pos-pos tunjangan untuk pimpinan dan anggota.

Selain mengacu pada aturan Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2004, asas kepatutan dan kewajaran juga jadi pertimbangan. Pada rapat tim anggaran eksekutif dan panitia anggaran legislatif kemarin, anggaran dewan itu pun dipaparkan di depan publik.

Jumlah pastinya saya belum tahu persis karena masih dihitung ulang, kata Arly. (roz)

Sumber: Radar Sidoarjo, 4 Maret 2005

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan