Penanaman Nilai Antikorupsi Melalui Seni: Mewarnai Bersama Anak Dengan Tema Nilai Integritas

Kegiatan Mewarnai dengan Tema Integritas dan Kejujuran Bersama Anak di Resonansi
Dokumentasi ICW: Kegiatan Mewarnai di Resonansi dengan Tema Integritas dan Kejujuran

Pada hari Selasa dan Kamis, 8 dan 10 Juli 2025, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengadakan kegiatan bertajuk “Penanaman Nilai Antikorupsi Melalui Seni: Mewarnai Bersama Anak dengan Tema Nilai Integritas Kegiatan ini dilangsungkan di Aula Resonansi ICW, Kalibata Timur, dari pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Sebanyak 27 anak dari lingkungan sekitar turut serta dalam acara ini dengan penuh semangat dan antusiasme.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan  Ruang Resonansi ICW sebagai ruang publik untuk berkumpul dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan gerakan sosial—utamanya gerakan antikorupsi. Selain itu, juga merupakan bagian dari pelibatan masyarakat, khususnya anak-anak, untuk mulai mengenal nilai-nilai antikorupsi salah satunya “Integritas dan Kejujuran” sejak usia dini. Dengan pendekatan seni dan aktivitas kreatif, nilai antikorupsi seperti integritas dan kejujuran dapat ditanamkan secara menyenangkan dan lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

Anak-anak diajak untuk menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk gambar dan warna, dengan tema besar “jujur dan bertanggung jawab.” Meskipun sederhana, kegiatan mewarnai ini menjadi cara efektif untuk menginternalisasi nilai moral secara visual dan personal. Melalui gambar-gambar yang mereka warnai, anak-anak juga diberi ruang untuk berbagi cerita tentang makna kejujuran dalam kehidupan mereka sehari-hari—baik di rumah, sekolah, maupun dalam pergaulan.

Selama kegiatan berlangsung, suasana aula penuh dengan canda tawa, warna-warni, dan diskusi ringan seputar sikap jujur dan tanggung jawab yang ditanyakan oleh Aulia, Zuhri, dan Rofi selaku fasilitator dari ICW. Kawan-kawan fasilitator ICW juga menyisipkan edukasi ringan melalui cerita dan tanya jawab sederhana, menjadikan suasana belajar terasa menyenangkan dan tidak menggurui. Aktivitas ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan antikorupsi tidak harus selalu kelas yang kaku dan terkesan sangat serius, dan justru dapat dimulai dengan metode yang inklusif dan menyenangkan.

Melalui kegiatan ini, ICW berharap anak-anak dapat menjadi agen perubahan kecil di lingkungannya masing-masing—membawa semangat kejujuran dan nilai antikorupsi dalam keseharian mereka. Aktivitas semacam ini akan terus menjadi bagian dari strategi pelibatan masyarakat dalam gerakan antikorupsi yang berkelanjutan dan menyentuh berbagai lapisan usia.


(Aul/Rofi)

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan