Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung, ada banyak persoalan yang muncul dan jadi perbincangan publik. Sejumlah kejanggalan yang terjadi tidak hanya saat masa kampanye, pemilihan hingga pengumuman pemenang, tapi juga jauh sebelum itu. Merespon hal ini, ICW coba mengulas sekelumit persoalan Pemilu 2024 dengan lebih ringan lewat podcast Di Atas Meja dengan tajuk, “Pemilu 2024 28 Agak Laen!” bersama Inaya Wahid yang tayang di YouTube pada Sabtu, 16 Maret 2024.

Podcast ini membahas sejumlah kejanggalan dan peristiwa kontroversial yang terjadi sejak sebelum hingga pasca pemilihan berlangsung. Dengan pembawaan ringan dan penuh kritik satir, diskusi ini juga menyinggung terkait isu korupsi dan dugaan kecurangan yang masif di sejumlah daerah.

Peneliti ICW, Yassar Aulia dan Tibiko Zabar bersama Inaya Wulandari atau yang dikenal sebagai Inaya Wahid, putri dari Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gusdur) coba mengungkap berbagai sisi dari fenomena pemilu 2024. Inaya yang dikenal sebagai aktivis muda yang juga peduli dengan isu sosial, politik dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuturkan, ada banyak kelucuan yang terjadi dalam pemilu kali ini. Bahkan dalam kelakarnya,  Inaya Wahid secara gamblang dan satir menegaskan bahwa Pemilu 2024 tidak termasuk pemilu karena terlalu banyak symptom yang bermasalah sejak awal, mulai dari dinasti politik, hingga indikasi penyalahgunaan kekuasaan.“Pemilu saat ini hanya dilihat menang-kalahnya dan bukan lagi dilihat sebagai satu kesatuan demokrasi”, ujar Inayah.

Fenomena pada pemilu 2024 ini disebabkan banyak faktor. Mulai dari upaya terstruktur hingga pengaruh rendahnya pendidikan politik di Indonesia terutama para pemilih muda sebagai suara mayoritas. “Temen-temen muda jangan merasa diwakili sama orang-orang yang status quo”, tambah Inaya

Saksikan obrolan podcast Di Atas Meja di channel YouTube Sahabat ICW (link YouTube).