Setelah menunggu dua pekan sejak namanya masuk meja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Marwan Effendy akhirnya dilantik menjadi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus). Mantan Kapusdiklat Kejagung itu resmi mengomandani Gedung Bundar, yang menjadi momok pelaku korupsi, mulai kemarin (14/4).
Sejumlah pengamat menilai, selama sepuluh tahun reformasi, masyarakat belum merasakan perubahan positif. Korupsi belum hilang dan sistem ketatanegaraan semrawut.
Kuatnya posisi Dewan Perwakilan Rakyat menjadi salah satu penyebab maraknya dugaan korupsi di lembaga itu. Untuk mengatasinya, sistem untuk mengontrol ketat lembaga legislatif dibutuhkan, di samping penindakan terhadap mereka yang diduga terlibat korupsi.
Gara-gara BPK tak bisa mengaudit, Ketua BPK Anwar Nasution pernah melaporkan Ketua MA Bagir Manan ke polisi.
Marwan mengaku akan memprioritaskan perbaikan mental para jaksa di Kejaksaan Agung.
Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan mengatakan, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution seharusnya mendesak pemerintah agar segera mengeluarkan peraturan pemerintah terkait dengan biaya perkara di MA. Sangat tidak tepat jika BPK terus-menerus mendesak MA terkait dengan audit biaya perkara.
Haruskah publik kaget? Barangkali, itulah pertanyaan yang layak kita lontarkan sejalan dengan keberhasilan Komisi Pemberanatsan Korupsi (KPK) menangkap Amin Nasution (AN), anggota DPR dari FPPP, di area parkir Ritz Hotel, sekitar pukul 01.40 Rabu, 9 April.