ICW Akan Gelar SAKTI Perempuan di Palu!

SAKTI Perempuan

Setelah sukses dengan Sekolah Antikorupsi (SAKTI) pemuda, aparatur desa, guru, dan lainnya, ICW akan mengadakan SAKTI Perempuan. Bekerja sama dengan Sikola Mombine, SAKTI Perempuan akan diadakan di Kota Palu pada 13-18 Desember 2022. Untuk itu, ICW mengundang perempuan aktif berusia 20-35 tahun untuk mendaftar sebagai calon peserta SAKTI.

Pendaftaran melalui bit.ly/saktiperempuan

Korupsi tidak habisnya menjadi persoalan yang menjadi hambatan dan merusak berbagai sektor, mulai dari politik, ekonomi, pembangunan, hingga pelayanan publik. Persoalan ini didapati secara masif terjadi di pusat pemerintahan, desa, hingga sekolah dan fasilitas layanan kesehatan. Bahkan, korupsi kerap dinilai tak terhindari akibat berlaku secara sistematis dan masif, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pungutan liar yang banyak terjadi dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan akses kesehatan.

Persoalan ini tentu merupakan persoalan yang mengkhawatirkan. Berbagai kasus yang sudah dibongkar oleh aparat penegak hukum juga menunjukkan bagaimana korupsi ini tak mengenal usia dan jenis kelamin. Tak hanya itu, korupsi juga tak mengenal kondisi darurat dan agama. Terbukti, bantuan terkait penanganan Covid-19 dan pengadaan Al-Quran serta pembangunan masjid tak luput dari sasaran korupsi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) meyakini bahwa perlawanan terhadap korupsi tak cukup hanya dengan penindakan hukum yang kuat. Lebih dari itu, pemberantasan korupsi perlu dilawan dengan gerakan sosial lintas isu dan kelompok yang terkonsolidasi dan disertai pencegahan yang efektif. Dalam konteks ini, perempuan disadari mempunyai peran sentral, mengingat fundamentalnya peran perempuan dalam keluarga dan komunitas. Berbagai komunitas penggerak di masyarakat banyak digawangi perempuan.

Selain itu, persoalan korupsi mempunyai irisan kuat dengan ketimpangan gender. Dapat dikatakan, korupsi memperparah ketimpangan gender. Korupsi dan praktik klientelisme-oligarki telah mempersempit ruang perempuan untuk berpartisipasi dalam proses politik dan kehidupan publik (UNODC; 2020). Demikian pula terkait korupsi pelayanan publik. Sebagai pengakses utama pelayanan publik dasar, seperti pendidikan dan kesehatan, perempuan yang jauh dari akses sumber daya dan ekonomi lebih rentan terpapar dan menjadi korban korupsi.

Oleh karena itu, gerakan pemberantasan korupsi perlu menjadi bagian dari gerakan perempuan dan sebaliknya. Peran perempuan dalam pemberantasan korupsi juga perlu diperkuat. Sehubungan dengan semangat ini, ICW bermaksud untuk menyelenggarakan Sekolah Antikorupsi (SAKTI) Perempuan.

SAKTI adalah kegiatan yang ICW selenggarakan sebagai salah satu strategi memperluas dan memperkuat agen dan gerakan antikorupsi. Target utama dari SAKTI ini adalah kelompok muda. Diselenggarakan sejak 2013, belakangan ini ICW banyak menyelenggarakan SAKTI dengan target dan topik yang lebih spesifik. Misalnya pada 2018, ICW menyelenggarakan SAKTI untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta dan SAKTI Guru. ICW juga pernah menyelenggarakan SAKTI untuk aparatur desa di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pada 2022 ini, ICW bermaksud untuk mengadakan SAKTI untuk perempuan aktif berusia 20-35 tahun di Kota Palu dan sekitarnya. Dalam pelaksanaannya, ICW bekerjasama dengan Sikola Mombine, sebuah organisasi yang telah mempunyai pengalaman panjang melakukan kerja-kerja pemberdayaan perempuan. Dari kegiatan SAKTI ini diharapkan dapat lahir kelompok baru yang lebih aktif mendorong pemerintahan yang lebih inklusif, menerapkan prinsip good governance, dan antikorupsi di Kota Palu dan sekitarnya.

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan

 

Tags