Calon Walikota Surakarta - Bagyo Wahyono
-
Profil Singkat Bagyo Wahyono
Sosok Bagyo Wahyono muncul sebagai penantang putra presiden di Pilkada Kota Solo. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang jahit tersebut sudah mempunyai dukungan cukup untuk menjadi calon Walikota Solo lewat jalur independen. Tidak tanggung-tanggung, ia mengantongi 38.831 dukungan untuk maju dalam pilkada. Persyaratan untuk maju melalui jalur perseorangan di Pilkada Kota Solo cukup memiliki 35.870 dukungan.
Bagyo mengaku terlahir di keluarga seniman. Ayahnya seorang penari, sempat bergabung dengan kelompok Wayang Orang Sriwedari. Sedangkan ibunya seorang sinden.
Kemunculan pasangan BAJO di Pilwalkot Solo tahun 2020 memunculkan banyak spekulasi, dikarenakan banyak pengamat politik melihat bahwa pasangan Gibran-Teguh terlalu kuat karena diusung oleh beberapa partai politik pemilik kursi DPRD Kota Solo. Tidak sedikit juga yang menilai kehadiran pasangan Bagyo Wahyono dan F.X Supardjo sebagai penantang putra presiden adalah hasil settinganagar terlihat Gibran-Teguh tidak melawan kotak kosong.
-
Kepemilikan/Afiliasi Bisnis:
Bagyo Wahyono yang seorang pengusaha dibidang penjahitan kebaya ini memiliki toko jahit bernama Solo Bagyo Fashion yang berada di Jalan Ki Ageng Mangir No. 8, Penumping, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kerabat/Keluarga:
Agustin Pribadiningsih (istri) tidak berafiliasi politik
-
Sikap/Pernyataan/Masalah Kebijakan/Keterlibatan pada Suatu Kasus
Bakal pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo jalur independen, Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo diduga memalsukan identitas dukungan pada Pilkada Solo 2020.
Tim advokasi Paguyuban Warga Solo Peduli Pemilu (PWSPP), Sigit N Sudibyanto mengatakan, ada tiga warga yang identitasnya dipalsukan untuk memberikan dukungan kepada paslon Bajo. Adapun ketiga orang warga yang identitasnya dipalsukan tersebut masing-masing berasal dari Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Pajang dan Kelurahan Laweyan. Merujuk pada UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada ada ketentuan Pasal185 a ayat (1) yang mengatur barang siapa memalsukan tanda tangan, surat dukungan dan sebagainya itu dapat dikenai ancaman pidana.
Selain tuduhan tersebut banyak pakar politik berpendapat bahawa pasangan penantang putra presiden tersebut adalah pasangan“boneka.”
Dikutip dari tirto.id, Bagyo Wahyono menunggak tagihan air ledeng. Utang ini tak terekam dalam laporan harta kekayaan, juga tidak menggugurkan pencalonannya melalui jalur independen. Catatan tunggakan yang terekam di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta mencapai Rp25 juta. Berdasarkan penelusuran tirto.id dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) senilai total Rp1,9 miliar, Bagyo mengklaim tak punya utang, kendati ada tagihan dari PDAM. Tunggakan tercatat atas nama istrinya nomor pelanggan 000617xx dan ia sendiri dengan nomor 000673xx. Dua nama ini tercatat pada alamat sama di Jalan Ki Ageng Mangir, Laweyan, Surakarta. Istrinya menunggak selama 33 bulan dari 2017 hingga 2019.
-
LHKPN
Menurut hasil penelusuran dokumen LHKPN KPK per November 2020 totalharta kekayaan yang diaporkan Bagyo Wahono sebesar 1.987.550.304. Harta kekayaan tersebut terdiri dari tiga jenis, yaitu tanah, sejumlah kendaraan dan kas. Harta berupa alat transportasi dan mesin, Bagyo melaporkan memiliki empat unit kendaraan. Keempat kendaraan itu jika ditotal bernilai Rp 280 juta. Lalu tanah dan bangunan Tanah yang dilaporkan Bagyo memiliki luas 215 meter persegi. Lokasinya berada di Kota Solo. Tanah tersebut bernilai Rp 1,7 miliar.Dan harta lainya berupa kas dan setara kas sekitar Rp 7 juta.
Dalam laporan LHKPN disebutkan juga bahwa Bagyo Wahyono tidak memiliki hutang, sebab itu hutang PDAM sebesar Rp 25 juta perlu ditelusuri lebih lanjut.