Wiranto Janji Hukum Mati Koruptor Kakap

Capres dari Partai Golkar Wiranto berjanji memberi hukuman mati bagi koruptor kakap, sedangkan capres dari PAN Amien Rais mengundurkan diri dari jabatannya jika tidak mampu memberantas KKN.

Para koruptor kelas kakap perlu dijatuhi hukuman mati, sehingga bisa membuat jera para koruptor yang lain, kata Wiranto dalam dialog dengan peserta Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Jakarta, kemarin, yang dipandu Ketua Umum DPP KNPI Idrus Marham.

Sebagai presiden, tentu bukan eksekutor. Tapi sebagai eksekutif saya akan meminta yudikatif menerapkan hukuman mati kepada para koruptor kelas kakap, kata Wiranto.

Menurut Wiranto, penerapan hukuman mati bagi koruptor akan membuat jera sehingga upaya pemberantasan korupsi bisa berjalan efektif. Dia mengingatkan, penerapan hukuman mati harus berlangsung tanpa pandang bulu kepada siapa pun, termasuk kepada pejabat tinggi. Dia mengingatkan kembali penerapan hukuman mati di China yang terbukti efektif menurunkan kasus korupsi di negeri itu.

Jadi saya dan Anda jika lakukan korupsi akan terkena hukuman mati. Kita harus berani melakukan itu. Tidak perlu banyak-banyak, kalau ada satu-dua pejabat dihukum mati akan efektif untuk membuat jera.

Sementara itu, Amien Rais berjanji akan mengundurkan diri dari jabatannya jika kelak tidak mampu memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Amien mengemukakan itu dalam orasinya tentang masa depan Indonesia dalam rapat kerja nasional Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) di Jakarta, kemarin. Ia menegaskan, dalam 100 hari pertama pemerintahannya nanti, komitmen memberangus KKN itu akan menjadi bukti awal kinerjanya. Tindakan tegas terhadap para koruptor tidak mengenal orang kuat atau lemah. Semua akan diperlakukan secara adil, katanya.

Amien Rais juga meminta aparat hukum, baik jajaran kejaksaan maupun kepolisian, untuk tidak sungkan-sungkan memeriksanya apabila ada indikasi seorang Amien Rais telah melakukan praktik KKN.

Perkembangan lain, cawapres Jusuf Kalla yang mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dari Partai Demokrat, kemarin, bersilaturahmi dengan paguyuban masyarakat Tionghoa serta pengurus Yayasan H Muhammad Cheng Ho di Surabaya.

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa yang perlu dipikirkan saat ini adalah bagaimana bangsa Indonesia ke depan lebih baik, tenang, aman, dan sejahtera. Kalla menyempatkan diri bertemu dengan 20 kiai dan ulama dari sejumlah daerah di Jawa Timur. Ia mengaku tidak khawatir bersaing dengan pasangan capres-cawapres Megawati-Hasyim Muzadi dan Wiranto-Salahuddin Wahid yang juga berasal dari organisasi NU.

Sedangkan Hasyim, kemarin, berdialog dengan sivitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB) di Kampus Gunung Gede, Bogor. Ia mengatakan, dirinya siap melaksanakan platform pertanian yang diusung IPB.

Cawapres Agum Gumelar yang berpasangan dengan Hamzah Haz berjanji segera mengumumkan kabinetnya.

Usai melakukan silaturahmi dengan pengurus Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri) di Jakarta, kemarin, Agum mengatakan, orang-orang yang akan dipilih nanti adalah mereka yang reformis sejati dan berani untuk memberantas KKN. (Hil/Ant/P-1)

Sumber: Media Indonesia, 29 Mei 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan