Waspadai Calo Penerimaan CPNS

Pelaksanaan ujian bagi honorer Kategori II (K2) untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lingkup Pemprov Sulsel akan dilakukan secara bersamaan dengan ujian bagi pelamar CPNS jalur umum. Rencananya, ujian tulis akan digelar 3 November mendatang. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel, Mustari Soba, pelamar CPNS umum dan honorer K2 yang menjadi peserta tes diminta tidak terpengaruh rayuan calo-calo yang kerap beraksi setiap penerimaan CPNS. Soalnya, sistem dan pemeriksaan ujian CPNS tahun ini lebih ketat dibanding sebelumnya. Kementerian Pendayagunaan dan Aparatur Negara bahkan melibatkan Indonesian Corruption Watch (ICW) dalam memantau pelaksanaan tes.

Mustari mengatakan sebelumnya pelaksanaan ujian bagi honorer K2 dijadwalkan akan diselenggarakan tanggal 29 September 2013. Namun ternyata diundur sesuai surat edaran Menpan.

"Kita baru menerima surat edaran dari menpan. Jadi tes ujian K2 nanti 3  November 2013 bersamaan dengan penerimaan CPNS umum," ungkap Mustari.

Mustari mengatakan, pengumuman pendaftaran pelamar umum akan dilakukan 1 hingga 28 september 2013. "Pelaksanaan ujiannya akan bersamaan. Saat ini kita tengah melakukan persiapan-persiapan termasuk melakukan koordinasi dengan Menpan," katanya. 

Di Sulsel, penerimaan CPNS umum tidak dilakukan di seluruh daerah. BKN hanya memberi kesempatan kepada pemerintah provinsi Sulsel dan enam kabupaten untuk merekrut CPNS baru. Keenam daerah itu adalah Bantaeng, Parepare, Pinrang, Enrekang, Luwu Timur, dan Toraja Utara.

Soal tes  belum diketahui secara jelas, begitupun soal kepanitiannya masih menunggu petunjuk Menpan. Setelah proses pendaftaran kan akan dilakukan tahapan verifikasi administrasi di mana berkas akan dikirim ke pusat.  

Mustari juga mengatakan, untuk kejelasan formasi CPNS juga belum mendapatkan petunjuk teknis yang jelas. "Kalau soal berkas K2 syukurlah sampai sekarang tidak bermasalah," katanya. Jumlah K2 pemprov Sulsel yang dinyatakan lolos berkas yalni 1256 orang, sementara kuota pelamar umum sebanyak 113 orang.

Di Pangkep, untuk mencegah praktik percaloan, BKD setempat juga sudah mengeluarkan surat edaran ke sejumlah instansi pemerintahan. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Pangkep Tajuddin mengatakan edaran ini dimaksudkan agar peserta K2 lebih berhati-hati terhadap praktik calo yang menjanjikan hal yang tidak jelas. 

"Sudah kita peringatkan melalui surat edaran, agar K2 jangan mudah percaya kalau ada yang menjanjikan bisa lulus dengan cara membayar," tegas Tajuddin, Selasa, 27 Agustus.

Para calo ini memang cukup jeli melihat peluang dengan memanfaatkan kondisi psikologis K2 yang sangat berharap lulus dan terangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Calo ini memastikan korbannya, yakni K2 bisa lulus dengan mudah, asalkan menyiapkan sejumlah uang yang diminta. Sayangnya, bagi mereka yang tidak berpikir panjang, justru dengan mudah mengikuti kemauan calo tersebut. Permintaannya calo bervariasi, hingga puluhan juta rupiah.

Selain mengeluarkan surat edaran tersebut, lanjut Tajuddin, pemkab juga sementara mempersiapkan diri untuk melaksanakan ujian tes tertulis bagi K2. Ada 2.461 peserta K2, namun jumlah ini masih bisa berkurang karena adanya uji publik yang dilakukan beberapa waktu lalu.

"Setelah uji publik, belum ada jumlah pasti yang dikirimkan oleh pusat. Kita masih menunggu. Yang jelas kita siap melaksanakan tes tulis K2 nanti," beber Tajuddin. 

Dari Jakarta, Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga akan segera menyelesaikan data honorer kategori dua (K2) yang merupakan luncuran kategori satu (K1) akhir Agustus ini. Hingga hari ini BKN masih menunggu data honorer K1 dari tim audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Yang tidak memenuhi syarat diangkat menjadi CPNS, akan dialihkan menjadi honorer K2.

"Prinsipnya kami sudah siap mengumumkan hasil audit BPKP. Begitu datanya diterima langsung kami tindak lanjuti," kata Kepala BKN Eko Sutrisno.

Dijelaskannya, BKN akan melansir data honorer K2 secara keseluruhan, baik luncuran K1 maupun yang diajukan masing-masing instansi. Untuk data honorer K2 yang telah diajukan instansi pusat dan daerah posisinya sudah siap dserahkan ke masing-masing Kanreg BKN untuk diumumkan. Sedangkan luncuran K1 ke K2 masih di tim ATT.

"Kita harapkan jadwalnya tidak bergeser. Apalagi saya dapat informasi kalau tim auditor BPKP telah menyelesaikan auditnya," ucapnya.

Sebelumnya Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Muhammad Imanuddin mengatakan, proses audit sisa honorer K1 baik quality assurance (QA) maupun audit tujuan tertentu (ATT) akhirnya tuntas. Saat ini hasil audit tim auditor siap disampaikan ke BKN.

Pada 19 Desember 2012, KemenPAN-RB telah menyerahkan sekitar 49 ribu dari 72 ribu formasi kepada honorer K1 yang memenuhi kriteria menjadi CPNS. Sisanya masih tertunda karena masih dalam tahap audit. 

Nah, dari honorer K1 yang tersisa ini, yang tidak memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi CPNS, dialihkan menjadi honorer K2. Honorer K2 ini  bisa diangkat menjadi CPNS dengan mengikuti tes sesama honorer. (kas-yuk-aci/pap)

http://www.fajar.co.id/sulawesiselatan/2907682_5663.html

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan