Theo Tak Membantah Tunjuk Rekanan tanpa Tender
Ia mengaku bekerja untuk kepentingan bangsa.
Theo F. Toemion, mantan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal, tak membantah telah menunjuk perusahaan rekanan tanpa tender untuk program Indonesian Investment Year 2003-2004. Ia mengatakan, sebagai profesional, dia harus membuat keputusan dengan cepat.
Memang harus banyak mempelajari keppres (keputusan presiden). Tapi, yang penting, misi tahun investasi tercapai, katanya menjelang pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, kemarin.
Theo mengaku siap bertanggung jawab atas apa yang terjadi selama 2003-2004 itu. Saya hanya bekerja demi kepentingan bangsa, dengan mengembalikan citra positif Indonesia.
Pada program investasi tadi, Theo menjelaskan, ia merencanakan siaran televisi khusus yang 24 jam menyiarkan citra positif Indonesia. Misalnya, masih banyak aparat pemerintah dan penegak hukum yang memiliki integritas tinggi. Ia mengelak ketika ditanyai apakah siaran itu telah ditayangkan.
Theo diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi dalam program Indonesian Investment Year 2003-2004 sejak sekitar pukul 11.30 WIB. Program itu berada di bawah tanggung jawab Badan Koordinasi Penanaman Modal, yang kala itu dipimpin Theo. Sampai pukul 17.00, pemeriksaan masih berlangsung.
Penyidik pada Rabu (14/12) memeriksa Widiatna, Direktur Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal. Widiatna mengatakan, rekanan lembaganya dalam program Indonesia Investment Year 2003-2004 adalah PT Catur Dwi Karsa dan PT Hardip. Yang memperkenalkan PT Catur Dwi Karsa itu Pak Theo, ujarnya setelah diperiksa.
Ia menjelaskan bahwa nilai proyek itu adalah Rp 22 miliar untuk 2003 dan Rp 25 miliar untuk 2004. PT Catur Dwi Karsa merupakan event organizer untuk program tadi. Tapi dia tak menjelaskan fokus tugas PT Hardip.
Theo meminta publik memahami bahwa ia menjalankan program investasi sejak Januari 2003 tapi dana dari pemerintah baru mengucur pada April 2003. Maka dia berharap pers menghormati asas praduga tak bersalah. Apalagi ia kooperatif terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi. Tolong hormati, saya selalu bicara jujur, tak ada yang ditutup-tutupi, tuturnya. THOSO PRIHARNOWO
Sumber: Koran Tempo, 17 Desember 2005