Telusuri Korupsi Tank ScorpionKPK ke Thailand-Singapura

Komisi Pemberantasan Korupsi berupaya mendapatkan data-data pembanding tentang masalah pembelian tank Scorpion di Thailand dan Singapura. Hal itu karena pada tahun yang sama kedua negara itu juga membeli tank sejenis.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Taufiequrachman Ruki kepada wartawan di Serang, Minggu (26/12), mengungkapkan, berdasarkan data-data pembanding, harga tank Scorpion yang dibeli Indonesia lebih mahal 40 persen daripada harga tank Scorpion yang dibeli Thailand dan Singapura. Kami sedang mencoba menghubungi teman-teman di negara itu untuk mendapatkan dokumen sebagai pembanding, ujar Ruki.

Ia menambahkan, selain menghubungi kedua negara tersebut, KPK juga telah menelusuri data-data mengenai kasus tersebut di Departemen Pertahanan dan Keamanan, Departemen Keuangan, serta harian The Guardian yang memublikasikan mengenai kasus korupsi dalam pembelian tank Scorpion itu.

Dari penelusuran itu Ruki mengaku telah mendapatkan fotokopi dokumen pembelian tank Scorpion, termasuk dokumen-dokumen dari pihak-pihak yang beperkara dan bersengketa. Semuanya memberi dokumen-dokumen untuk dipelajari. Tapi, kami belum bisa mengambil kesimpulan, kata Ruki.

Ia mengakui mengalami sedikit kesulitan mengungkap kasus pembelian tank Scorpion, terutama dalam mendapatkan dokumen-dokumen sah. Apalagi kasus ini sudah cukup lama dan menyangkut beberapa negara. Itu sebabnya, KPK belum juga menentukan tersangkanya. Belum mengarah pada suspect. Baru kami pelajari proses, katanya saat ditanya soal keterlibatan Siti Hardiyanti Rukmana, putri mantan Presiden Soeharto.(SAM)

Sumber: Kompas, 28 Desember 2004

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan