Suporter Ajukan Permohonan Informasi ke PSSI

Komunitas pecinta sepakbola 'Save Our Soccer (SOS)', Kamis (20/01/11), mendatangi kantor Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI). SOS menyampaikan permintaan informasi publik terkait pengelolaan tiket pertandingan Piala AFF 2010 dan laporan keuangan PSSI selama masa kepemimpinan Nurdin Halid.

Anggota SOS, Bejo Untung, menyampaikan sekitar 600 lembar permintaan informasi dari masyarakat, yang diterima petugas resepsionis di kantor PSSI. "Kami menyampaikan titipan masyarakat dari berbagai daerah untuk permintaan informasi kepada PSSI," ujar Bejo.

Lembar permintaan itu, kata Bejo, tidak hanya berasal dari kalangan suporter sepakbola. "Ada juga permintaan dari ibu rumah tangga, mahasiswa, wartawan, bahkan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri yang dikirim melalui email," terang Bejo.

Apung Widadi, peneliti divisi Korupsi Politik ICW yang juga tergabung dalam SOS menambahkan, permintaan informasi publik itu dilakukan untuk mendesak PSSI bersikap transparan. Sebagai badan publik yang mengelola dana APBN, PSSI berkewajiban membuka laporan pengelolaan keuangan secara terbuka, sesuai Undang-undang KIP pasal 14 tentang keterbukaan informasi publik.

Apung berharap PSSI segera merespons permintaan informasi publik ini, bersamaan dengan berlangsungnya Kongres Sepakbola Nasional di Bali pada 21-24 Januari 2011. "Namun, jika dalam waktu 17 hari tidak ada respons, kami akan mengajukan sengketa informasi ke Komisi Informasi Pusat," tukas Apung.

Dalam waktu dekat, SOS juga akan mendatangi kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mendesak audit pengelolaan keuangan PSSI. Sebelumnya, SOS telah mengadukan kasus dugaan gratifikasi tiket pertandingan piala AFF kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepada KPK, SOS juga menyampaikan dugaan korupsi dana APBD yang disalurkan kepada klub-klub sepakbola daerah. Farodlilah

BAGIKAN

Sahabat ICW_Pendidikan